Sosok.ID - Devisa negara Malaysia sangat bergantung kepada Minyak Sawitnya.
Sekali harga minyak sawit anjlok, maka jangan heran pendapatan negaranya ikutan terjun bebas.
Apalagi saat ini minyak sawit Malaysia dilarang beredar di Eropa dan ketambahan Amerika Serikat (AS).
Kuala Lumpur sekarang bingung cari pasaran minyak sawitnya bahkan pernah meminta izin mendompleng penjualan minyak sawit ke Indonesia agar laku di ekspor.
Namun Indonesia tak sudi.
Pasalnya minyak sawit Indonesia masih banyak dan tak mungkin menampung punya Malaysia yang berkualitas biasa-biasa saja itu.
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat menyatakan, Amerika Serikat melarang impor minyak sawit mentah (CPO) dari produsen Malaysia Sime Darby Plantation atas tuduhan kerja paksa dalam proses produksi.
MengutipReuters, Rabu (30/12), larangan terhadap Sime Darby, yang dipandang sebagai pelopor dalam minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan dapat semakin merugikan industri yang telah menghadapi tuduhan tentang pelanggaran ketenagakerjaan dan hak asasi manusia.
"Penerbitan perintah pelepasan hak terhadap minyak sawit Sime Darby Plantation didasarkan pada informasi yang secara wajar menunjukkan adanya semua 11 indikator kerja paksa Organisasi Buruh Internasional dalam proses produksi Perkebunan Sime Darby," kata CBP dalam sebuah pernyataan.
Sime Darby tidak segera menanggapi permintaan komentar dariReuters.
Larangan itu berlaku mulai Rabu, tetapi CBP mengatakan pihaknya memberi kesempatan kepada importir untuk mengekspor kembali pengiriman mereka yang diblokir atau menunjukkan bahwa barang dagangan tersebut tidak diproduksi dengan kerja paksa.
CBP dapat mencabut larangan tersebut jika ada tindakan perbaikan.
Pada bulan Juli, kelompok anti-perdagangan manusia yang berbasis di Hong Kong, Liberty Shared, mengajukan petisi kepada CBP untuk melarang produk Sime Darby, dengan alasan bukti penyalahgunaan tenaga kerja.
Sime Darby kemudian mengatakan tuduhan itu bertentangan dengan komitmen publik kelompok tersebut terhadap pertanian yang bertanggung jawab dan hak asasi manusia, dan bahwa itu akan terlibat dengan Liberty Shared.
Sime Darby adalah perusahaan Malaysia ketiga yang terkena larangan AS tahun ini karena tuduhan kerja paksa.
CBP melarang produsen minyak sawit Malaysia lainnya, FGV Holdings, pada bulan September. CBP juga memblokir sarung tangan yang dibuat oleh Top Glove, produsen sarung tangan lateks kelas medis terbesar di dunia.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Amerika Serikat melarang impor minyak sawit dari Sime Darby Malaysia"