Sosok.ID - Sebelum menjadi artis terkenal seperti sekarang, sosok Dimas Ramadhan hanya dikenal sebagai seorang pemuda penjual bakso ikan.
Tapi nasib Dimas Ramadhan berubah 180 derajat setelah sosoknya muncul dalam konten video TikTok yang kemudian menjadi viral.
Ya, dalam video viral itu, Dimas Ramadhan disebut-sebut memiliki wajah yang mirip bagai copy paste presenter kondang, Raffi Ahmad.
Berangkat dari video viral itu, Raffi Ahmad kemudian menemui pemuda 20 tahun tersebut.
Awalnya, Raffi Ahmad hanya memberikan bantuan berupa biaya kuliah untuk Dimas Ramadhan.
Teapi, seiring waktu Raffi Ahmad melihat potensi Dimas Ramadhan untuk menjadi artis.
Sejak saat itu, sang Sultan Andara rajin membuat konten YouTube bersama Dimas Ramadhan dan memutuskan untuk mengorbitkannya sebagai artis Ibu Kota.
Kini, hidup pemuda asal Ciamis, Jawa Barat itu telah berubah 180 derajat.
Dari yang semula bukan siapa-siapa, menjadi sosok yang dikenal masyarakat luas dan memiliki penghasilan yang fantastis.
Rupanya, kesuksesan yang diraih saat ini merupakan buah dari kesabaran Dimas Ramadhan di masa lalu yang penuh dengan pengalaman pahit.
Masa kecil Dimas Ramadhan yang penuh lika-liku ini diungkap oleh sang ibu kandung dalam tayangan YouTube oma traveling, Rabu (23/12/2020).
Ditemui oleh sang YouTuber di kediamannya di Ciamis, Jawa Barat, ibunda Dimas Ramadhan, Rusmiati menceritakan masa lalu sang putra sambil bercucuran air mata.
"Dari kecil punya pengalaman yang sangat perih," kenang Rusmiati.
Ia kemudian menceritakan bahwa semasa duduk di bangku sekolah dasar (SD), Dimas Ramadhan pernah ditampar oleh wali murid karena kesalahpahaman.
"Ceritanya ada anak baru, diledekin sama teman-temannya yang lain. Pas ada orang tuanya, anaknya itu nangis.
"Pas yang lain bubar, si Dimas masih ada di situ. Langsung dia kena tamparan dari orang tuanya," kenang Rusmiati.
"Karena dikiranya dia (Dimas) yang bikin nangis anaknya," tambah Rusmiati sambi berkaca-kaca seolah air matanya sudah siap tumpah.
Tak cukup sampai di situ, pengalaman pahit Dimas Ramadhan pun berlanjut hingga ia duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Rusmiati mengatakan, Dimas Ramadhan sempat di-bully saat bersekolah di sebuah SMP di Ciamis.
Karena tak tahan melihat anaknya dirundung, Rusmiati akhirnya memindahkan sekolah Dimas Ramadhan ke Bekasi.
"Pas SMP, pernah di sini (Ciamis) setahun. Makanya ibu bawa pindah ke Bekasi karena banyak yang nge-bully," terang Rusmiati.
"Dia pernah dikeroyok anak-anak, banyak, ada 10 atau lebih gitu. Dianya diiket, terus digebukin," tambahnya.
Rusmiati mengatakan, kala itu Dimas dipukuli karena dimintai uang oleh anak-anak tersebut.
"Kalau ibu inget, suka nangis juga," kata Rusmiati yang masih berkaca-kaca.
Pengalaman pahit terakhir yang diungkap Rusmiati adalah saat Dimas Ramadhan hampir dibegal orang saat duduk di bangku SMK.
Beruntung kala itu Dimas Ramadhan bisa waspada.
(*)