Senjata Bawah Air Rusia, Pembunuh Dominasi Armada Kapal Perang Amerika

Minggu, 20 Desember 2020 | 07:13
Sputniknews

Senjata Bawah Air Rusia, Pembunuh Dominasi Armada Kapal Perang Amerika

Sosok.ID - Rusia sudah menyiapkan senjata baru untuk menghantam Amerika Serikat (AS).

Senjata ini ialah torpedo bawah air.

Hal inilah yang menyebabkan AS khawatir.

Senjata ini langsung diperkenalkan olh Vladimir Putin.

Baca Juga: Makanya Hidup Tenang-tenang Saja Meski Dituding Hina Ulama, Nikita Mirzani Ungkap Sosok yang Melindunginya

Dalam konferensi pers tahunan, Kamis (17/12), Presiden Vladimir Putin juga menyampaikan perkembangan pengerjaan sejumlah proyek senjata strategis Rusia. Salah satunya, Poseidon.

"Poseidon (kendaraan bawah air tak berawak bertenaga nuklir), pekerjaannya berjalan dengan baik," kata Putin seperti dikutip kantor beritaTASS.

Rusia sedang membangun drone berbentuk seperti torpedo raksasa untuk membawa hulu ledak nuklir seberat hingga dua megaton. Analis senjata menyebutnya sebagai "senjata nuklir hari kiamat".
Mendapat dukungan reaktor nuklir kecil, Poseidon memiliki jangkauan 10.000 kilometer untuk mengarungi lautan dunia. Meluncur dari Laut Barents atau perairan lain di Kutub Utara, drone bawah air itu bisa melintasi Atlantik Utara.

Jika diledakkan di lepas pantai Timur Amerika Serikat (AS), hulu ledak nuklir yang Poseidon bawa bisa menciptakan gelombang tsunami setinggi puluhan meter di samping kerusakan yang disebabkan oleh ledakan nuklir itu sendiri.

Baca Juga: Borok Sakit Hati Dipoligami 17 Tahun Masih Basah, Rohimah Tetap Sudi Sambut Kiwil Jika Kembali: Kalau Dia Pulang, Saya Welcome

Itu sebabnya, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) untuk Kontrol Senjata pada Juli lalu mengatakan, Rusia harus berhenti mengembangkan Poseidon. Dia melihat Poseidon sebagai "konsep mengerikan".

September lalu, Rusia menguji Poseidon di perairan Kutub Utara. Melansir The Moscow Times, drone bawah air bertenaga nuklir itu akan menjalani uji coba dan meluncur dari kapal selam Belgorod.

Menghancurkan kapal induk

Pada Maret 2019, Putin mengungkapkan, Poseidon dilengkapi dengan muatan konvensional dan nuklir serta bisa menghancurkan fasilitas infrastruktur musuh, kapal induk, dan target lainnya.

Pada Juli 2019, Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan fasilitas tempat drone itu dirakit, dan sebuah film animasi yang menunjukkan bagaimana drone digunakan dalam situasi perang yang sebenarnya.

“Drone memiliki beberapa keunggulan. Kapal selam dengan awak di atas kapal, tentu saja, adalah senjata yang kuat, tetapi ada batasan tertentu pada faktor manusia," kata mantan Kolonel Direktorat Intelijen Utama (GRU) Rusia Alexander Zhilin.

Baca Juga: Geram Dirinya DIpojokkan Hingga Seret Nama Keluarga Ayahnya, Putri Delina Akhirnya Ungkap Fakta Tentang Harta Warisan Lina yang Diambil dari Rumah Teddy: Beliau Tak Punya Hak!

"Poseidon secara praktis bisa waspada dan melakukan tugas kapan saja,” ujar dia kepada Sputnik Radio di bawah kontrol Kremlin pada akhir Mei lalu seperti dikutipThe Moscow Times.

Zhilin, Kepala Pusat Studi Masalah Keamanan Nasional Terapan Publik Universitas Lobachevsky, Rusia, menepis kekhawatiran tentang potensi kerentanan drone terhadap peretas dan cyberterrorist.

“Penampilan drone sekelas ini, tentu saja, membutuhkan banyak tanggungjawab karena dikelola melalui perangkat lunak. Jelas bahwa ada risiko tertentu ketika dalam operasi peretas dapat mencoba mengambil kendali," katanya.
"Tetapi, berbicara dengan insinyur dan desainer kami, saya sampai pada kesimpulan bahwa ada perlindungan besar-besaran terhadap gangguan eksternal,” ujar Zhilin kepadaSputnik RadiosepertiThe Moscow Timeskutip.

Dengan kemampuan Poseidon yang bisa menyelam dalam, Rusia dapat melawan sistem pertahanan rudal AS dan memastikan pencegahan dengan kemampuan serangan kedua.

Baca Juga: Koar-koar Ingin Bertemu, Teddy Justru Menghilang Saat Didatangi Sule dan Hanya Ditemui Kuasa Hukum: Enggak Tahu Kenapa...

Rencananya, Rusia mengerahkan 16 drone Poseidon pada gugus tugas tempur Armada Utara. Dua kapal selam tujuan khusus, Belgorod dan Khabarovsk, akan membawa Poseidon. Kedua kapal selam itu dibangun di Sevmash, Severodvinsk.

Belgorod adalah kapal selam prototipe dari kapal selam bertenaga nuklir kelas-II Oscar. Meluncurkan pada April 2019 dan akan memulai uji coba laut dalam beberapa bulan.

Kapal selam kedua yang membawa Poseidon adalah Khabarovsk. Kapal selam prototipe khusus dari kapal selam rudal balistik generasi keempat Rusia kelas Borei.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan "Poseidon, drone bawah air Rusia berjulukan senjata nuklir hari kiamat"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya