Sosok.ID - Perang Korea sejatinya masih berlangsung sampai detik ini.
Belum ada perjanjian damai antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel).
Yang ada hanya gencatan senjata dimana bagi kedua Korea perang masih bisa meletus sewaktu-waktu.
Belum adanya kepastian ini membuat Pyongyang dan Seoul sering lontar kritikan pedas.
Yang paling pusing malah China dan Amerika Serikat (AS) karena jika duo Korea perang lagi mereka yang bakalan susah.
AS akan menghabiskan sumber dayanya untuk mendukung Korsel dan China menyuplai Korut.
Hingga sebenarnya perang Korea sendiri bukan kejadian yang diinginkan AS dan China.
Maka perang ini jangan sampai meletus lagi itulah solusinya.
Kim Yo Jong, adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengecam Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha atas pernyataannya tentang tindakan penanganan Pyongyang atas virus corona baru.
Kim Yo Jong mengatakan, menteri luar negeri alias menlu Korea Selatan bakal"membayar mahal" atas ucapannya, dan memperingatkan hubungan antar-Korea yang sudah membeku saat ini bisa menjadi lebih buruk.
Pekan lalu, Kang menyatakan dalam sebuah forum di Bahrain, Korea Utara tidak menanggapi seruan Seoul untuk bekerjasama dalam penanganan virus corona lintas batas, dan klaim Pyongyang bahwa tidak ada kasus sulit dipercaya.
"Hal itu dapat dilihat dari pernyataan sembrono yang dibuat olehnya tanpa mempertimbangkan konsekuensi bahwa dia terlalu bersemangat untuk lebih mendinginkan hubungan yang membeku antara Korea Utara dan Korea Selatan," kata Kim Yo Jong dalam pernyataan Rabu (9/12) yang disiarkan kantor beritaKCNA.
"Kami tidak akan pernah melupakan kata-katanya dan dia mungkin harus membayar mahal untuk itu," sebutnya, seperti dikutipYonhap.
Korea Utara mengklaim bebas dari kasus virus corona, tetapi telah mempertahankan tingkat kewaspadaan dan tindakan antivirus yang tinggi, termasuk memperketat perbatasannya sejak awal tahun ini.
Korea Utara juga menolak bantuan dari luar, dengan mengatakan, bantuan asing bisa meningkatkan risiko wabah virus corona di negaranya.
Pernyataan Kim Yo Jong tampaknya mencerminkan sikap Korea Utara dalam mendorong upaya antivirus sendiri dan menolak bantuan dari luar.
Pekan lalu, media Pemerintah Kore Utara melaporkan, Pyongyang berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi terhadap virus corona, menangguhkan pengoperasian fasilitas umum, seperti restoran dan pemandian umum, serta membatasi pergerakan orang di ibu kota.
Pernyataan Kim Yo Jong muncul hampir enam bulan setelah dia mengeluarkan pernyataan dengan kata-kata kasar pada Juni lalu, yang mengancam akan meledakkan kantor penghubung antar-Korea karena marah atas pengiriman selebaran anti-Pyongyang oleh para pembelot di Korea Selatan ke Korea Utara.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Adik Kim Jong Un: Menlu Korea Selatan bakal bayar mahal atas ucapannya"