Era Kekuatan Militer Inggris Kembali, Negeri Tiga Singa Tambah Anggaran Pertahanan

Sabtu, 21 November 2020 | 06:13
Royal Navy

Era Kekuatan Militer Inggris Kembali, Negeri Tiga Singa Tambah Anggaran Pertahanan

Sosok.ID - Inggris pernah berjaya di masa lalu.

Memiliki armada laut terkuat pada zaman kolonial, Inggris berjaya dimana-mana.

Namun semua berubah sejak Perang Dunia II dimana London dipaksa mengakhiri hegemoni lautnya di tangan Kekaisaran Jepang dan Nazi Jerman.

Kini Inggris mencoba mengulangi kesuksesan masa lalu itu.

Baca Juga: Jempol Kompak Kebablasan Bareng, Ashanty dan Anang Hermansyah Tak Sadar Mesra-mesraan di Grup Chat Karyawan, Obrolan Bucinnya Tersebar ke Mana-mana

Inggris mengumumkan peningkatan belanja militer terbesarnya sejak Perang Dingin pada Kamis (19/11), berjanji untuk mengakhiri "era kemunduran".

Dengan peningkatan anggaran itu, Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan, militer Inggris lebih berbahaya dibanding beberapa dekade sebelumnya.

Johnson mengatakan, tambahan anggaran tersebut mencerminkan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan militer Inggris. Angkanya mencapai £ 16,5 miliar (US$ 22 miliar) untuk empat tahun ke depan.
Dia menguraikan rencana peningkatan anggaran itu untuk pembentukan komando luar angkasa baru, badan siber nasional, dan mengembalikan Angkatan Laut Inggris sebagai yang paling kuat di Eropa.

Baca Juga: Baru Juga Menikah, Sule Dibuat Emosi Saat Dikait-kaitkan dengan Masa Lalunya Bersama Mantan Istri: Jangan Ngusik-Ngusik Masa Lalu!

Saat ini, anggaran pertahanan Inggris kurang dari £ 42 miliar setahun.

Era pemotongan anggaran pertahanan harus berakhir

"Era pemotongan anggaran pertahanan kita harus berakhir, dan itu berakhir sekarang," kata Johnson kepada parlemen melalui tautan video dari kantornya di Downing Street, tempat dia mengisolasi diri setelah kontak dengan seseorang yang dinyatakan positif Covid-19, seperti dikutipReuters.

"Saya melakukan ini di tengah pandemi, di tengah setiap tuntutan lain atas sumber daya kami, karena pertahanan wilayah dan keselamatan rakyat Inggris harus diutamakan," tegasnya.

Inggris adalah sekutu utama Amerika Serikat (AS) di medan perang di Irak dan Afghanistan. Bersama Prancis, Inggris adalah kekuatan militer utama di Uni Eropa.

Baca Juga: Ogah Kalah dengan AS dan Tiongkok yang Mulai Genderang Perang Dunia III di Laut China Selatan, Inggris Persiapkan Armada, Benar Pecah Perang?

Tetapi, pemungutan suara 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa telah membuat peran globalnya tidak pasti, saat China sedang bangkit dan Presiden Donald Trump telah meragukan dukungan AS untuk sekutu tradisionalnya.

Pengumuman tambahan anggaran militer datang hanya seminggu setelah Johnson berjanji kepada Presiden AS terpilih Joe Biden bahwa Inggris bertekad untuk tetap menjadi sekutu militer yang berharga.

Christopher Miller, penjabat Kementerian Pertahanan AS dalam Pemerintahan Trump, menyambut baik pengeluaran ekstra militer Inggris tersebut.

"Inggris adalah sekutu kami yang paling kuat dan cakap, dan peningkatan pengeluaran ini menunjukkan komitmen mereka kepada NATO dan keamanan bersama kami," ujarnya kepadaReuters.
"Dengan peningkatan ini, militer Inggris akan terus menjadi salah satu kekuatan tempur terbaik di dunia," sebut dia.

Pemerintahan Johnson mengatakan, kenaikan itu akan memperkuat posisi Inggris sebagai pemilik anggaran pertahanan terbesar di Eropa dan terbesar kedua di NATO.

Inggris akan membentuk kekuatan siber nasional bersamaan dengan komando luar angkasa baru, yang akan mampu meluncurkan roket pertamanya pada 2022. (*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Anggaran militer terbesar sejak Perang Dingin, Inggris ingin jadi terkuat di Eropa"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya