Sistem Pertahanan Rudal Terbaru Rusia Jawaban Atas Ancaman Amerika di Eropa

Minggu, 01 November 2020 | 06:13
Sputniknews

Sistem Pertahanan Rudal Terbaru Rusia Jawaban Atas Ancaman Amerika di Eropa

Sosok.ID - Sedari dulu Rusia memang jago membuat sistem pertahanan udara berbasis rudal.

Contoh terkini yang paling oke ialah S-400 yang begitu ditakuti Barat.

Negara-negara pemilik S-400 sendiri sangat dikecam ole Amerika Serikat (AS).

Bahkan Turki sebagai anggota NATO punya S-400 untuk menjaga kedaulatannya.

Baca Juga: Posisinya Kini Telah Digantikan oleh Nathalie Holscher, Begini Kabar Terbaru Pramugari yang Dulu Sempat Digadang-gadang Bakal Jadi Nyonya Besar di Istana Megah Sule

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Angkatan Udara Rusia berhasil melakukan uji tembak rudal baru dari sistem pertahanan anti-rudal balistik (ABM).

"Tim tempur Pertahanan Udara dan Anti-Rudal Balistik Angkatan Udara berhasil melakukan uji peluncuran rudal baru sistem pertahanan anti-rudal balistik Rusia di Sary-Shagan (Kazakhstan)," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan Rabu (28/10) seperti dikutipTASS.

"Rudal pencegat baru dari sistem ABM dengan andal mengonfirmasi karakteristik yang dinyatakannya, setelah serangkaian tes tim tempur berhasil menyelesaikan tugas tersebut, menyerang target dengan akurasi yang telah ditentukan sebelumnya," ujar Komandan Pertahanan Udara dan ABM Mayor Jenderal Sergei Grabchuk seperti dilansirTASS.

Baca Juga: Sebar Bergepok-gepok Uang Tunai Senilai Rp 400 Juta ke Jalanan, Pria Ini Ditangkap Usai Buat Kemacetan Lalu Lintas

Terakhir kali, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan uji peluncuran rudal pencegat baru dari Sary-Shagan pada 2 Juli 2019. Rudal pencegat juga berhasil menyerang target dengan akurasi yang telah ditentukan.

Sistem ABM Angkatan Udara dirancang untuk mempertahankan negara dari serangan rudal balistik musuh potensial.

Di hari yang sama, melansirTASS, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Robert O'Brien mengatakan, negaranya siap untuk mengerahkan rudal jarak menengah dan pendek di Eropa, jika perlu, untuk menghalangi Rusia.

Pernyataan O’Brien tentang kesiapan Washington untuk mengerahkan rudal di Eropa untuk menghalangi Rusia menyebabkan kebingungan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Kamis (29/10/2020).

Baca Juga: Sentil Kelemahan Lesty Kejora pada Hal Ini, Rizky Billar Sampai Sebut sang Biduan Suka Kebawa Nafsu Semata: Kurang Cerdas...

"Mempertimbangkan pernyataan politisi AS, saya ingin menyarankan elit politik Amerika Serikat untuk mencegah dirinya sendiri daripada mencegah Rusia," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova seperti dikutipTASS.

"Ketekunan Amerika Serikat dalam upayanya untuk menciptakan prasyarat bagi kemunculan krisis rudal baru di Eropa dapat menyebabkan kebingungan yang mendalam," imbuh dia.

Zakharova menegaskan, penyebaran rudal jarak menengah dan pendek yang sebelumnya dilarang oleh Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah (INF) akan menjadi langkah yang sangat berisiko dan tidak stabil.

"Inilah mengapa Rusia mendeklarasikan moratorium sepihak untuk penggunaan senjata semacam itu di kawasan di mana sistem serupa buatan AS tidak akan ada. Komitmen kami tetap berlaku sepenuhnya," ujar dia.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Rusia sukses uji tembak rudal baru dari sistem pertahanan anti-rudal balistik"

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber kontan