Rakyat Berang Bukan Main, Rupanya Pemerintah Sudan 'Diam-diam' Dalam Mensahkan Normalisasi Dengan Israel, Padahal Bukan Pemerintah Terpilih, Lalu Siapa?

Senin, 26 Oktober 2020 | 05:35
REUTERS - MOHAMED NURELDIN ABDALLAH

Bela-belain Setor Rp4,9 Triliun ke AS di Tengah Krisis Hebat, Sudan Akhirnya Lepas dari Label Negara Teroris yang Melekat 27 Tahun Gara-gara Lindungi Teroris Paling Diburu Ini

Sosok.ID -Partai politik telah menolak keputusan pemerintah Sudan untuk normalisasi hubungan dengan Israel.

Dilansir dari Al Jazeera, lusinan warga Sudan berdemo di ibukota Khartoum Jumat kemarin.

Demo tersebut dilakukan setelah adanya pernyataan dari Israel, Sudan dan AS mengatakan kedua negara setuju untuk mengakhiri "hubungan perang antara dua negara."

Baca Juga: Setelah Osama Bin Laden Terbunuh, Orang Terkuat ke-2 di Al-Qaeda Juga Tewas Dibunuh dalam Operasi Khusus, Dicap FBI Sebagai Salah Satu Tetoris Paling Dicari di Dunia

Pernyataan itu dengan segera ditolak oleh Partai Kongres Populer Sudan.

Partai Kongres Populer merupakan partai mayoritas terbesar kedua dalam koalisi politik Pasukan Kebebasan dan Perubahan (FFC).

Mereka mengatakan warga Sudan tidak wajib untuk menerima kerjasama normalisasi tersebut.

"Mengapa kami harus sepakat dengan normalisasi, saat warga kami sendiri tidak diikutsertakan dan dipinggirkan begitu saja dari perjanjian rahasia tersebut," papar partai tersebut.

"Warga kami akan tetap ikuti posisi bersejarah dan bekerja keras menahan normalisasi.

Halaman Selanjutnya

Tag

Editor : Intisari Online

Sumber Al Jazeera