Sosok.ID - Kondisi politik Malaysia sedang tak karuan.
Perebutan kekuasaan terjadi antara Mahathir Mohamad dengan PM Muhyiddin Yasin.
Jelas kondisi keruh ini membuat Raja Malaysia bingung.
Karena ia dibisiki dari segala arah, satu meminta ini lainnya meminta itu.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin bertemu dengan Raja Malaysia pada Jumat (23/10) untuk memintanya mengumumkan keadaan darurat, dua sumberReutersyang mengetahui langsung masalah tersebut mengatakan.
SumberReuters, yang tak bersedia disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media, tidak mengungkapkan alasan Muhyiddin mengajukan permintaan tersebut kepada Raja Malaysia.
Keadaan darurat yang Muhyiddin usulkan akan mencakup pembekuan parlemen, yang akan bersidang kembali pada November, tetapi mengesampingkan pembatasan publik tambahan di luar pembatasan untuk mengekang penyebaran virus corona yang saat ini berlaku, menurut sumberReuters lainnya.
Tapi, sumber itu tidak mengungkapkan berbagai tindakan yang akan Muhyiddin lakukan.
Muhyiddin, yang berkuasa pada Maret lalu, telah berada di bawah tekanan sejak pernyataan Anwar Ibrahim, pemimpin oposisi, bulan lalu bahwa dia memiliki cukup suara di parlemen untuk menggulingkannya. Kebangkitan kasus virus corona juga menambah masalah Muhyiddin.
Pemerintah yang tidak memiliki legitimasi
Menanggapi langkah Muhyiddin itu, Anwar Ibrahimberkata: "Kami memiliki pemerintah yang tidak memiliki legitimasi dan yang tahu akan gagal untuk menunjukkan dukungan mayoritas di parlemen, dan menggunakan krisis Covid-19 sebagai alasan untuk membenarkan penyalahgunaan kekuasaannya".Di bawah konstitusi, Raja dapat mengumumkan keadaan darurat jika dia yakin ada ancaman terhadap keamanan nasional, ekonomi, atau ketertiban umum. Malaysia terakhir kali mengumumkan keadaan darurat nasional pada 1969, setelah pecah kerusuhan sipil dan ras.
Saat keadaan darurat berlaku, pemerintah bisa mendapatkan kekuasaan untuk membuat aturan dan menyetujui pengeluaran yang dibutuhkan untuk memastikan keamanan publik.
Kantor beritaBernamamelaporkan, Muhyiddin telah bertemu dengan Raja Al-Sultan Abdullah pada Jumat (23/10) sore.
Kantor Perdana Menteri dan Istana Kerajaaan Malaysia tidak segera menanggapi permintaan komentar dariReutersatas pertemuan tersebut. Kantor Perdana Menteri hanya mengatakan, tidak akan ada pengumuman pada Jumat.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Perdana Menteri Malaysia minta Raja mengumumkan keadaan darurat?"