Sosok.ID - China memperingatkan dunia agar jangan menganggu klaim Nine Dash Line-nya di Pasifik Selatan.
Karena Beijing akan melakukan tindakan terarah dan keras mengenai ini.
China juga memperingatkan AS agar jangan macam-macam dengannya.
Tindakan ini jelas akan membuat tensi ketegangan di Asia meningkat drastis.
Militer China telah menyatakan akan menghadapi setiap serangan dari militer Amerika Serikat (AS) terhadap pulau-pulau pangkalan militer (fortified islands) di negara itu di Laut China Selatan dengan serangan balik yang sengit (fierce counter attack).
Platform berita milik pemerintah China,Global Timesmenuduh militer AS berencana mengirim MQ-9 Reaper untuk menyerang tiga pulau berbenteng China di Laut China Selatan.
Platform berita yang dimiliki oleh surat kabar resmi Partai Komunis China Daily menyatakan AS akan membayar "harga mahal" jika meluncurkan segala jenis serangan pesawat tak berawak terhadap harta benda milik China di Laut China Selatan.
The Global Times menyatakan: "Kita harus memperingatkan pihak AS bahwa menyerang Kepulauan Nansha China atau target China lainnya menggunakan drone MQ-9 Reaper adalah tindakan perang.
"Tentara Pembebasan Rakyat China, PLA, pasti akan melawan, menyebabkan militer AS membayar mahal."
Pernyataan retorika Beijing ini merespons AS yang menuduh China melakukan militerisasi yang ceroboh dan provokatif di wilayah maritim yang disengketakan.
Situs berita tersebut mengklaim pemerintahan Trump mungkin mencoba untuk meningkatkan kampanye agar ia terpilih kembali dengan menciptakan krisis militer.
The Global Timesmenyatakan tanggapan China adalah "serang keras para penyerang dan ajari mereka pelajaran yang tidak akan pernah mereka lupakan".
Editorial media tersebut menambahkan: "China akan menembak jatuh pesawat tempur AS yang masuk, tidak peduli mereka tidak berawak atau berawak.
Hal ini ditandai dengan "sembilan garis putus-putus" yang mengelilingi wilayah maritim yang kaya mineral dan sumber daya.
Putusan arbitrase internasional 2016 telah menyatakan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum di bawah hukum internasional.
Klaim tersebut telah ditolak oleh negara-negara yang mengelilingi Laut Cina Selatan.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "China janjikan serangan balik yang sengit jika AS menyerang pulau-pulau buatannya"