Sosok.ID - Namanya mengajari mata pelajaran pada anak-anak memang membutuhkan kesabaran ekstra.
Terlebih mata pelajaran matematika yang terkenal sulit bagi anak-anak.
Sudah semestinya bila orang tua harus menyisakan kesabaran ekstra saat mengajari anak pelajaran matematika.
Salah salah, pola belajar mengajar malah akan membuat orang tua atau anak-anak menjadi stres.
Seperti yang dialami oleh wanita ini saat mengajari anaknya di rumah.
Niat hati membantu sang anak menyelesaikan tugas matematika dengan baik, wanita ini malah nyaris meregang nyawa.
Ya, saking emosinya mengajari matematika pada sang anak, wanita ini nyaris tewas kena serangan jantung.
Dilansir Sosok.ID dari Asia One dan The Star, kejadian ini terjadi pada seorang ibu dari siswa kelas 3 SD.
Peristiwa berawal ketika seorang wanita bermarga Wang di Provinsi Hubei, China tengah membantu putranya menyelesaikan PR matematika.
Tak tega melihat anaknya kesulitan mengerjakan tugas, Wang turun tangan membantu.
Namun ia tidak menyangka bahwa mengajari soal matematika pada anaknya ternyata begitu sulit.
Kendati sudah dijelaskan berkali-kali, sang anak tetap tidak mengerti (bebal).
Tak ayal hal ini membuat Wang emosi.
"Saya menjelaskannya berulang kali, tapi dia masih gagal paham.
Saya begitu marah hingga rasanya akan meledak," kata wanita 36 tahun itu seperti yang dikutip Sosok.ID dari Asia One, Jumat (2/10/2020).
Melansir Asia One dan The Star, Wang menuturkan saat marah pada sang anak, ia merasakan jantungnya tiba-tiba berdebar begitu kencang.
Tak hanya itu, Wang juga mengaku tiba-tiba merasa lemas dan tak bisa bernapas dengan lancar.
Tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya, Wang langsung menelpon sang suami dan minta dilarikan ke rumah sakit setempat.
Dokter yang menangani Wang mengatakan bahwa ia nyaris saja tewas terkena serangan jantung.
"Untungnya dia segera ditangani. Jika tidak, dia bisa segera meninggal karena mengalami gagal jantung," kata dokter yang menanganinya.
Wang mengatakan ia seringkali kesal dengan sang anak tiap kali mengerjakan tugas matematika.
Ia tidak menyangka bahwa kekesalannya dan gaya hidupnya yang tak sehat berdampak serius.
Florence Huang, psikolog dari Hong Kong mengatakan, orangtua seharusnya pandai mengontrol emosi di depan anaknya jika mengalami stres.
Emosi negatif seperti stres dan rasa marah tak hanya berdampak pada kesehatan pada orangtua.
(*)