Sosok.ID - Sebuah video viral baru-baru ini menunjukkan momen menegangkan ketika seorang pria mengangkut buaya menggunakan sepeda motor.
Dilansir Sosok.ID dari Daily Star, video viral it diyakini direkam di Meksiko.
Video viral itu telah menimbulkan kemarahan bagi para pecinta satwa liar.
Mereka mengecam perbuatan pria yang diyakini sebagai penyelundup itu.
Dalam video viral yang direkam di Navolato, Meksiko itu, terlihat bagaimana cara penyelundup itu menangkap buaya.
Dua pria itu nampak memancing buaya keluar dari danau menggunakan tali.
Ukuran buaya itu cukup besar, kira-kira sepanjang 8 kaki (sekitar 2,5 meter).
Salah satu pria berkata pada temannya: "Tarik! Tarik! Ini sangat berat."
Dalam adegan berikutnya, nampak hewan predator itu diangkut menggunakan motor.
Bahkan, buaya itu nampak dijadikan jok dan salah satu dari penyelundup itu menungganginya.
Diyakini bahwa kedua pria itu membius dan mengikat moncong buaya tersebut sebelum mengangkutnya dengan motor.
Kendati risiko akan diserang buaya sangat kecil, namun tetap saja itu adalah tindakan yang ceroboh.
Rekaman yang kemudian menjadi viral di media sosial itu telah dikecam oleh pecinta satwa liar.
Seorang pengguna Facebook berkomentar: "Manusia adalah mahkluk terburuk yang pernah ada di planet menjijikkan ini."
Lainnya berkomentar, "Binatang! Saya harap buaya itu menggigit lengan atau kaki pria itu."
Kedua pria dalam video tersebut belum diidentifikasi oleh pihak berwenang setempat.
Lokasi di mana buaya itu berada saat ini juga belum diketahui.
Kepolisian Navolato masih menyelidiki kasus tersebut.
Jika terbukti bersalah, pelaku bisa diancam hukuman penjara satu hingga sembilan tahun karena mencuri buaya.
Hukuman penjara bisa ditambah tiga tahun karena mereka melakukan akasinya di kawasan lindung.
Di Meksiko sendiri, memang sudah sering terjadi penjualan satwa liar.
Menurut surat kabar Infobae, hewan yang paling sering dijual adalah burung macaw dan toucan, monyet, ocelot, tarantula, serta reptil.
Tidak jelas apa tujuan kedua penyelundup itu mencuri buaya.
Tetapi, beberapa orang mencoba menjadikannya hewan peliharaan.
Ada pula yang mengkonsumsi daging dan memanfaatkan kulitnya sebagai bahan kerajinan.
(*)