Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Masjid Uighur Hancur Dibantai Otoritas China, Investigasi Temukan Puluhan Kuburan Remuk Sisa Kerangka

Sabtu, 26 September 2020 | 10:42
Al Jazeera via Intisari Online

Suku Uighur mayoritas memeluk Islam.

Sosok.ID - Muslim Uighur, sejak lama menjadi perhatian dunia karena dianggap perlakuan tak semestinya dari otoritas China.

Tidakan yang tak berdasar pada kemanusiaan itu telah dikecam seantero dunia, di mana muslim Uighur pada akhirnya mengungsi di negara-negara yang mau menampung mereka.

Uighur diyakini butuh perlindungan.

Sementara itu, otoritas China telah menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang.

Baca Juga: Muslim Uighur Dibelenggu Rantai hingga Dicekoki Obat oleh Polisi China, Malaysia Tegas Tak Bakal Ektradisi Pengungsi meski Xi Jinping Memohon!

Hal itu disampaikan menurut sebuah lembaga think tank Australia, dalam laporan terbaru tentang pelanggaran hak asasi manusia yang meluas di wilayah bergolak tersebut.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, lebih dari satu juta orang Uighur dan orang-orang Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang, dengan penduduk ditekan untuk menghentikan kegiatan tradisional dan keagamaan.

Melansir Channel News Asia, sekitar 16.000 masjid telah hancur atau rusak, mengacu laporan Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) yang keluar Jumat (26/9) berdasarkan citra satelit yang mendokumentasikan ratusan situs suci umat Islam dan pemodelan statistik.

Baca Juga: Terbongkar! Cara Sadis China Lakukan Lockdown Bagi Orang-orang Uighur, Ditelanjangi dan Diguyur Disinfektan Mendidih: Kulit Mengelupas...

Sebagian besar kehancuran telah terjadi dalam tiga tahun terakhir dan diperkirakan 8.500 masjid hancur total, sebut laporan ASPI, dengan lebih banyak kerusakan di luar pusat Kota Urumqi dan Kashgar.

Banyak masjid yang lolos dari pembongkaran telah menghilangkan kubah dan menaranya, menurut laporan ASPI, yang memperkirakan kurang dari 15.500 masjid utuh dan rusak dibiarkan berdiri di sekitar Xinjiang.

Jika benar, itu akan menjadi jumlah terendah rumah ibadah Muslim di wilayah tersebut sejak dekade pergolakan nasional yang dipicu oleh Revolusi Kebudayaan pada 1960-an.

Baca Juga: Keterlaluan! Setelah Muslim Uighur, Budha di Tibet dan Umat Kristen, China Gempur Vatikan Diduga Bagian dari Rencana Komunisme

Sebaliknya, tidak ada gereja Kristen dan kuil Buddha di Xinjiang, yang dipelajari oleh ASPI, yang rusak atau hancur.

ASPI mengatakan, hampir sepertiga dari situs suci Islam utama di Xinjiang, termasuk tempat suci, kuburan, dan tempat ziarah, telah dihancurkan.

Investigasi AFP tahun lalu menemukan puluhan kuburan telah dihancurkan di wilayah tersebut, meninggalkan sisa-sisa kerangka manusia dan batu bata dari makam yang rusak tersebar di seluruh negeri.

Tapi, China bersikeras, penduduk Xinjiang menikmati kebebasan beragama sepenuhnya.

Baca Juga: Dianggap Sangat Sempurna, Inilah 'Pinggang Kupu-kupu' Milik Dilraba Dilmurat, Artis Tiongkok yang Laporkan Penggemarnya yang Terlalu Obsesif

Mengutip Channel News Asia, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pekan lalu, ada sekitar 24.000 masjid di Xinjiang, jumlah yang "lebih tinggi dibanding banyak negara Muslim".

Laporan pada Jumat (26/9) muncul sehari setelah ASPI menyatakan telah mengidentifikasi jaringan pusat penahanan di wilayah itu, jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

China menyebutkan, jaringan kamp di Xinjiang adalah pusat pelatihan kejuruan, yang diperlukan untuk melawan kemiskinan dan anti-ekstremisme.

Dan, Wang bilang, penelitian ASPI di pusat-pusat pelatihan itu "sangat dipertanyakan".

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Laporan lembaga think tank Australia: China hancurkan ribuan masjid di Xinjiang.

(*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya