Sosok.ID -Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan UEA.
Namun, dalam pengumuman tersebut tidak disebutkan diskusi penjualan senjata yang terjadi antara AS dan Emirates.
Kemudian, Kantor Perdana Menteri bulan lalu mengatakan bahwa Netanyahu "telah menentang penjualan jet F-35 dan senjata canggih lainnya dalam bentuk apapun di Timur Tengah, termasuk negara-negara Arab yang berdamai dengan Negara Israel."
Pejabat Israel yang terlibat dalam kemajuan hubungan antara Israel dan UEA mengatakan kepada Haaretz bahwa Israel tidak mengubah oposisi lama untuk menjual jet F-35 dan senjata canggih lainnya ke negara Teluk, meskipun ada kesepakatan.
Berbicara mengenai kesepakatan penjualan F-35 kepada UEA yang masih menjadi misteri, sebuah sumber mengatakan jika hal itu terjadi, posisi Israel akan dalam bahaya.
Merefleksikan strategi kampanye pada pemilih yahudi Partai Demokrat menjelang pemilihan November, seorang anggota partai terkemuka mengatakan Amerika Serikat tidak boleh menjual jet tempur F-35 canggih ke Uni Emirat Arab karena itu membahayakan keamanan Israel.
MelansirThe Jerusalem Post, Rabu (9/9/2020), perwakilan AS Debbie Wasserman Schultz dari Florida membuat kasus ini dalam pernyataan akhir pekan di Miami Herald .
Penjualan F-35 itu diumumkan bersamaan dengan perjanjian normalisasi bulan lalu antara Israel dan UEA.