Sosok.ID - Belakangan, negara Korea Utara tengah menjadi sorotan menyusul adanya isu bahwa sang Pimpinan Tertinggi Kim Jong Un tengah sekarat.
Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong pun santer disebut bakal menggantikan peran sang kakak bila ia benar-benar meninggal nantinya.
Tapi, dilansir Sosok.ID dari The Sun, Kim Yo Jong justru menghilang bak ditelan bumi selama lebih dari sebulan terakhir.
Padahal, sebelumnya wanita 32 tahun itu sering menampakkan eksistensinya selama setahun terakhir.
Sampai-sampaiia diyakini sebagai orang kedua dalam komando Korea Utara.
Sementara Kim Jong Un dikabarkan kembali terlihat tampil di depan publik dengan tubuh yang bugar, Kim Yo Jong justru sebaliknya.
Sosoknya tak pernah kelihatan tampil di depan umum sejak 27 Juli 2020 lalu.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa dia telah melakukan pelanggaran terhadap kakaknya yang pendendam dan tak segan mengeksekusi siapa pun yang dia anggap sebagai saingan.
Pakar Korea Utara Profesor Nam Sung Wook dari Universitas Korea mengatakan kepada Chosun Ilbo bahwa, profil Kim Yo Jong yang meningkat bisa mejatuhkan Kim Jong Un.
"Di masa lalu, posisi siapa punakan dirampas bila disebut sebagai orang nomor dua di Korea Utara.
"Harus ada kemiripan check dan balance, meskipun mereka adalah anggota keluarga Kim," ujarnya.
Profesor Nam mengatakan adanya kemungkinan bahwa Kim Yo Jong telah mundur dari koridor kekuasaan atas kemauannya sendiri.
Tapi Kim Jong Un yang terkenal kejam bisa melenyapkan siapa pun yang dianggapnya sebagai ancaman.
Sebut saja ketika ia mengeksekusi pejabat tinggi Jang Song Thaek, yang tak lain adalah ipar dari ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il.
Saat Kim Jong Il tengah sekarat, Jang digadang-gadang bakal memegang tongkat kepemimpinan secara de facto bila ayah Kim Jong Un itu meninggal dunia.
Tapi pada 2013 ia tiba-tiba menghilang dan rezim Korea Utara mengeluarkan pernyataan resmi yang menganggapnya "lebih buruk dari anjing".
Mereka menyebut bahwa Jang berniat "merebut kekuasaan tertinggi dengan cara yang licik".
Laporan yang belum dikonfirmasi kebenarannya mengklaim bahwa keluarga Jang mengalami nasib yang sama setelah Kim Jong Un memutuskan untuk menyingkirkan saingannya itu.
Kim Yo Jong sendiri mulai aktif menampakkan dirinya ketika membantu kakaknya di KTT perdamaian antara AS dan Korea Utara yang diselenggarakan di Singapura pada 2018 lalu.
Pada tahun yang sama, dia menjadi pejabat Korea Utara dengan peringkat tertinggi yang melakukan perjalanan ke Olimpiade Musim Dingin 2018 yang diadakan di Korea Selatan.
Beberapa waktu lalu, secara terbuka dia mengecam AS dan dianggap sebagai dalang di balik peledakan kantor penghubung Korea Selatan yang dibangun di Korea Utara.
Dimana peristiwa itu menjadi awal memanasnya hubungan kedua negara Korea tersebut.
Sung Yoon Lee, seorang profesor di Sekolah Hukum dan Diplomasi Fletcher Universitas Tufts mengatakan, jelas bahwa Kim Yo Jong tengah dipersiapkan untuk menerima tonggak kekuasaan.
Dia mengatakan kepada New York Post: "Caranya membangun kredibilitas dan kekayaan bersihnya, itu lah, caranya mendapatkan pengakuan.
"Bukan dengan bersikap baik tetapi menjadi diktaktor yang kejam bagi rakyatnya dan ancaman nuklir yang kredibel ke AS.
"Dia mungkin membuktikan dirinya lebih ganas dan lebih kejam daripada kakak, ayah, atau kakeknya."
(*)