Sosok.ID -Tidak dapat dipungkiri, ketegangan Laut China Selatan membawa posisi ASEAN menjadi kurang strategis.
Hal itu benar jika melihat posisi ASEAN harus 'melawan' militer China yang agresif dan gemar gempur sana-sini.
Namun kondisi sedikit berbeda jika diplomasi mulai dikerahkan dan ketegangan yang ada diselesaikan dengan mediasi yang benar, bukan melulu menggunakan moncong senjata.
Sebelumnya, 10 diplomat dari 10 negara anggota ASEAN diundang ke Beijing untuk mendiskusikan upaya penyatuan kekuatan gabungan untuk urusan Laut China Selatan.
Beijing dengan tegas menyebutkan Laut China Selatan akan hanya menjadi milik ASEAN dan China saja, dan negara yang ikut campur walaupun tidak memiliki kekuasaan regional di dalamnya harus disingkirkan.
Secara sederhana, China berusaha membeli ASEAN agar mendukung mereka menguasai Laut China Selatan.
Untuk negara semacam China, tidak mengherankan melihat manuver politik mereka yang seperti ini karena hal ini sangat khas cara mereka menyelesaikan masalah.
Keadaan menjadi berbeda saat ada negara Asia lain mulai membuka jalur diplomasi yang berbeda kepada ASEAN.