Sosok.ID– Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China terus memanas.
Hal ini karena China mengklaim Laut China Selatan dan membuat AS bersekutunya dengan mereka juga melawan China.
Misalnya antara AS dan Indonesia.
Pada bulan Juli 2020 lalu,Departemen Luar Negeri AS mengizinkanIndonesiauntuk membeli delapanBoeing V-22 Ospreydengan biaya 2 miliar US Dollar (Rp29,5 triliun).
Harga itubahkansudah termasuk suku cadang.
Boeing V-22 Ospreysendiri adalahpesawat terbang militer tiltrotor sayap tinggi dengan kemampuan vertical takeoff and landing dan short takeoff and landing.
Pesawat ini didesain dengan menggabungkan kelebihan fungsionalitas dari helikopter konvensional dengan performa jarak jauh dari pesawat terbang turboprop.
Akan tetapi sebenarnya pemerintah Indonesia tidak menginginkannya dengan cepat.
Namun semua itu berubah karena Pulau Natuna.