Sosok.ID - Pandemi Covid-19 telah membuat ekonomi di seluruh dunia gonjang-ganjing.
Berbagai sektor ikut terkena imbasnya, salah satunya adalah sektor seni pertunjukan seperti sirkus.
Namun, kelompok sirkus asal Jerman yang satu ini tak kehabisan akal untuk mendapatkan penghasilan.
Mereka menjual kotoran singa sirkus untuk bertahan.
Dilansir Sosok.ID dari Oddity Central, kelompok sirkus asal Munich bernama The Krone Circus itu dilarang beroperasi selama masa pandemi.
Tentunya mereka harus mencari cara lain agar para hewan sirkus tidak kelaparan.
Karena itu, tercetuslah ide untuk menjual kotoran 26 singa dan harimau mereka seharga 5 euro (sekitar Rp 88 ribu) untuk satu toplesnya.
Ide ini awalnya hanya sebuah candaan untuk membuat orang tertawa tanpa ada maksud sebagai jalan keluar dari krisis Covid-19.
Tapi tak disangka, bisnis jual kotoran kucing besar itu justru laku keras.
Bahkan, kini toko kecil untuk menjual kotoran itu dibangun tepat di depan markasnya di Munich.
Toko yang dibangun untuk menjual kotoran sirkus.
Pembeli yang tertarik dapat membeli stoples kotoran sebanyak yang mereka inginkan dari pukul 10.00 sampai 14.00 waktu setempat.
Percaya atau tidak, orang-orang membeli kotoran hewan-hewan buas itu bukan sekadar untuk candaan atau membantu kelompok sirkus tersebut.
Kotoran itu dibeli benar-benar untuk dimanfaatkan.
Rupanya kotoran singa dan harimau adalah pembasmi hama yang ampuh.
Banyak pembeli di Krone bersumpah mereka membeli kotoran tersebut untuk itu.
"Saya diberi tahu itu membuat kucing menjauh dari tanaman," kata pawang singa Martin Lacey kepada Reuters.
"Sejak saat itu kami belajar bahwa itu juga bisa menjauhkan hewan dari mobil, di mana mereka biasa memakan kabel," lanjutnya.
Pawang singa itu menambahkan bahwa sedikit kotoran singa atau harimau yang diletakkan di tempat stategis dapat menjauhkan banyak hewan, seperti kucing hingga babi hutan.
Kemanjurannya sebagai pengusir hewan mendapat pujian dari netizen.
Kelompok sirkus itu pun mendapatkan uang yang dibutuhkan.
Tentunya itu adalah situasi yang saling menguntungkan.
Namun, kesuksesan Krone nampaknya akan segera berakhir.
Sebab, setelah usahanya menjadi berita utama, sebuah kelompok hak asasi hewan di Jerman mulai melakukan protes.
Kotoran singa yang dijual per toples.
Menurut outlet berita Jerman OVB Online, kelompok bernama Aktionsgruppe mengklaim telah menguji kotoran kucing besar di laboratorium.
Dari penelitian itu, ditemukan adanya bakteri yang sangat resisten yang dapat mempengaruhi satwa liar dan manusia.
Hal itu kemudian memicu pihak berwenang untuk mengambil tindakan.
Kelompok sirkus itu mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan sampel kotoran ke laboratorium.
Tapi pihaknya juga mencurigai bahwa klaim Aktionsgruppe sengaja dibuat-buat.
Martin Lacey mengatakan, Sirkus Krone telah menjadi incaran para aktivis sejak lama karena menggunakan binatang sebagai pertunjukan.
Sebagian dari hasil penjualan kotran itu akan digunakan untuk amal guna meningkatkan kehidupan hewan peliharaan, Krone Circus mengumumkan.
(*)