Setelah 800 Tank Membentuk Gerombolan Massa Baju Besi dari 3 Divisi Infanteri yang 'Mencabut' Banyak Nyawa, Lihatlah Bagaimana Israel Kembangkan Senjata Rudal Ganas untuk Membunuh Tank!

Kamis, 13 Agustus 2020 | 21:35
National Interest

Ilustrasi

Intisari-Online.com- Pada tanggal 6 Oktober 1973, lebih dari delapan ratus tank dari tiga divisi infanteri mekanik mengalir di atas perbatasan Israel ke Dataran Tinggi Golan.

Massa baju besi itu memakan banyak korban dari pihak Israel.

Sementara pasukan Israel akhirnya menang, pengalaman ini membuat beberapa orang di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memikirkan cara menghentikan formasi tank massal.

Akhirnya, dengan bantuan Rafael Advanced Defense Systems, mereka mengembangkan rudal Tamuz.

Baca Juga:Bikin Pesawat Lawan Linglung, Senjata Canggih F-35 Korea Selatan Ini Buat Kim Jong-Un Tak bisa Tidur, Bisa Lumpuhkan Pesawat Musuh Tanpa Perlu Lepas Peluru

Rudal ini sekarang dikenal di luar Israelsebagai Spike Non-Line-of-Sight (Spike-NLOS), dan dianggap sebagai anggota pertama dari keluarga rudal Spike.

Sejak itu, keluarga Spike telah menjadi salah satu senjata berpemandu antitank utama di dunia.

Tapi bagaimana cara kerja Spike? Dan mengapa keluarga Spike begitu sukses?

Rudal Spike asli, Spike-NLOS, adalah senjata perintis di bidangnya.

Halaman selanjutnya...

Tag

Editor : Intisari Online