Sosok.ID - Sebuah rumah terlihat setengah tenggelam oleh air laut dari kejauhan.
Meski telah ditenggelamkan air laut, rumah tersebut nyatanya masih dihuni oleh pemilik beserta keluarganya.
Bahkan tak ada niat sedikitpun dari pemilik rumah untuk berpindah tempat tinggal dan meninggalkan kediaman yang tinggal menunggu waktu digerus oleh air laut tersebut.
Rukani, sang pemilik rumah tinggal bersama istri dan kedua anaknya di rumah tersebut.
Ratusan kepala keluarga (KK) yang beberapa tahun lalu jadi tetangganya kini telah habis mengungsi ataupun berpindah tempat tinggal.
Desa tersebut kini hanya menyisakan dirinya dan keluarga yang tinggal di sana.
Desa yang telah ditenggelamkan oleh air laut akibat abrasi beberapa tahun lalu itu bernama Dukuh Rejosari, yang terletak di desa Bedono, kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Rukani dan keluarganya pun kini hanya tinggal sendiri dikampung tersebut.
Tak ada niat sedikitpun dari Rukani untuk bisa berpindah rumah ke tempat yang lebih aman dari ancaman gelombang laut.
Bahkan saat didatangi petugas Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dengan tegas Rukani menolak untuk pidah tempat.
"Saya sudah tekad tinggal di sini sampai mati," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu, (25/7/2020).
Ia mengaku sudah sering mendapat tawaran berpindah dan berganti pekerjaan.
Namun ia menolak, sebab ia hanya bisa menjaring ikan.
Maka dari itu ia sangat berat meninggalkan rumahnya yang dekat dengan laut.
Kondisi rumah Rukani memang dikelilingi air laut.
Bagian belakang rumahnya terdapat beberapa perahu yang ia jadikan mencari ikan.
Di dalam rumahnya terdapat ruang keluarga yang tidak lebar tapi cukup untuk tempat berkumpul.
Serta dua kamar tidur untuk dia dan istrinya dan dua anaknya.
Dia menceritakan, para tetangganya sudah berpindah sejak 2006 silam.
Alasan tetangganya yang berpindah cuma satu, dukuh tersebut memang tidak bisa selamat dari abrasi.
Sampai kini, sekitar rumah Rukani sudah terutup air laut.
Satu musala yang dijadikan tempat ibadah warga dukuh dulu, kata dia, sudah mangkrak dan hampir tenggelam.
Dia berharap bupati yang terpilih nanti dapat memperhatikan kondisinya.
Terlebih lagi, bisa memberi solusi kemudahan bagi dirinya agar mudah menjalankan aktivitas menjaring ikan. (*)