Tak Ingin Lagi Bikin Resah, Anggota KKB Papua di Kabupaten Puncak Minta Berdamai Setelah Pemerintah Daerah Lakukan Hal Ini!

Selasa, 04 Agustus 2020 | 20:00
Diskominfo Kab. Puncak

Tak Ingin Lagi Bikin Resah, Anggota KKB Papua di Kabupaten Puncak Minta Berdamai Setelah Pemerintah Daerah Lakukan Hal Ini!

Sosok.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua memang disebut-sebut sering membuat onar di beberapa wilayah di Provinsi Papua.

Bahkan mereka tak segan melukai termasuk membunuh target operasi mereka demi tujuan tertentu.

Pasukan gabungan TNI-Polri telah berupaya untuk menghentikan aksi kelompok bersenjata tersebut.

Tak jarang beberapa anggota kepolisian maupun TNI harus gugur saat baku tembak dengan KKB Papua.

Baca Juga: Ogah Kecolongan Jelang Hari Kemerdekaan Papua Barat, TNI Siagakan Ribuan Pasukan di 3 Daerah Rawan Teror KKB

Namun kabar baik tersiar dari Kabupaten Puncak, Papua beberapa waktu lalu.

Sejumlah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kabupaten Puncak akhirnya mau berdamai dengan pemerintah daerah setempat.

Seperti diketahui, KKB Papua selama ini kerap melakukan teror yang menimbulkan korban dari masyarakat maupun TNI-Polri.

Meski demikian, anggota KKB Papua yang menyerah dan kembali ke NKRI tetap diterima bahkan mendapat bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Niat Ingin Kembali ke NKRI, Anggota KKB Ini Justru Apes Gegara Tertembak Senjatanya Sendiri Saat Akan Diserahkan Pada Pasukan TNI, Begini Kronologinya!

Berbeda dengan anggota KKB Papua lainnya yang beringas, beberapa anggota KKB Papua di Kabupaten puncak justru mau berdamai dengan pemerintah setempat.

Hal ini tampak saat Bupati Puncak Willem Wandik menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) di sejumlah distrik, termasuk dua distrik yang menjadi lintasan KKB Papua.

Melansir dari Antara, Willem Wandik saat dihubungi di Jayapura, Minggu (2/8/2020), membenarkan dua distrik di wilayahnya menjadi pelintasan KKB Papua, yakni Distrik Agandugume dan Distrik Bina.

Warga di kedua distrik itu sudah menerima BLT terkait pademi COVID-19 dan beberapa KKB Papua juga turut hadir.

Baca Juga: Tembak dan Mutilasi Warga Sipil, Anggota KKB Papua Pimpinan Goliat Tabuni Bikin Resah Warga Sipil, Korban Padahal Hanya Seorang Petani Biasa

"Saat penyerahan BLT sejumlah anggota KKB Papua turut hadir dan menyampaikan aspirasinya" kata Bupati Wandik.

Ia mengemukakan aspirasi yang disampaikan KKB Papua terkait 3 hal, yakni pembangunan, kesehatan dan pendidikan di kampung mereka, sehingga ke depan sama dengan daerah lainnya.

"Kehadiran kami di wilayah itu mewujudkan hadirnya negara dimana pun masyarakat berada, apalagi saat ini masih merebak pandemi COVID-19 yang dampaknya juga dirasakan masyarakat di Puncak," ujarnya.

Saat melakukan penyerahan BLT, Bupati Puncak Willem Wandik didampingi Ketua PKK, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) dan petugas BPD Papua.

Baca Juga: Aksi Pembunuhan yang Dilakukan KKB Papua Kepergok Warga Sipil, Ngaku Tentara Hutan yang Awasi Tikus Padi, Saksi Debat Urus Jenazah

Bupati Wandik mengaku saat pertemuan dengan anggota KKB Papua, mereka berjanji akan menjaga hasil pembangunan di wilayahnya.

"Kami akan membangun dan memenuhi harapan mereka termasuk menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat grosir, karena selama ini kebutuhan masyarakat dibawa dari Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak Jaya" kata Wandik.

Baca Juga: Akhirnya! Pentolan KKB Paling Dicari Berhasil Dibekuk TNI-Polri, Pernah Tembaki Jenderal Tito Karnavian hingga Tewaskan Para Polisi Polsek Pirime

Penyerahan BLT di Distrik Bina terdiri dari tiga distrik, yaitu Distrik Bina, Pogoma, dan Kembru dengan dana Rp10,600 miliar untuk 23 kampung, Distrik Agandugume untuk dua distrik, yakni Agandugume dan Distrik Lambewi sebesar Rp4 miliar lebih untuk 14 kampung.

Kemudian dilakukan penyerahan di Distrik Doufo dan Dorvos yang berada di dataran rendah sungai Memberamo, masing-masing mendapat bantuan Rp3 miliar untuk 14 kampung.

(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Akhirnya Anggota KKB Papua Kabupaten Puncak Mau Berdamai, Sampaikan Aspirasi ke Pemda Setempat"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Antara, Surya.co.id

Baca Lainnya