Sosok.ID - Menjadi seorang publik figur apalagi artis memang bukan perkara mudah di tengah persaingan ketat dunia hiburan saat ini.
Bahkan banyak nama artis kini silih berganti menghiasi layar kaca hingga membuat persaingannya pun cukup banyak.
Namun berbeda dengan artis senior satu ini, bahkan wajahnya masih sering berseliweran di layar televisi sampai saat ini.
Hal tersebut adalah buah kerja keras pelawak yang cukup terjal dalam perjalanan kariernya.
Tak hanya itu saja, komedian yang dikenal dengan nama panggung Bolot ini ternyata miliki perjalanan terjal meraih kesuksesan.
Haji Bolot ternyata pernah berprofesi sebagai buruh di Pelabuhan sebelum terjun di dunia hiburan.
Kisah perjalanan komedian asal betawi ini diungkapnya saat menjadi bintang tamu acara yang dipresenteri oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang diunggah di kanal Youtube Trans7 Official berjudul "Malih-Bolot, Sang Legenda", Sabtu (25/7/2020).
Ia pun menceritakan pernah hidup susah saat menjadi buruh di pelabuhan sebelum memberanikan diri terjun di entertain.
Kesuksesannya kini pun ia buktikan dengan memiliki usaha persewaan rumah atau kontrakan.
Kini pria paruh baya yang memiliki nama asli Muhammad ini telah mempunyai setidaknya 142 kontrakan.
“Memang benar katanya ada kontrakan juga, bisnis yang lain?” tanya Nagita Slavina dikutip dari kanal YouTube Trans7 Official berjudul “Malih-Bolot, Sang Legenda”, Sabtu (25/7/2020).
“Alhamdulilah kalau kontrakan lumayan cukup dah buat makan. Cuma 142 (kontrakan)” jawab Haji Bolot.
Meskipun demikian, kesuksesan Haji Bolot tidak ia raih dengan mudah, ia pun harus menghindari kebiasaan yang biasanya dilakukan oleh artis atau publik figur.
Haji Bolot mengungkapkan selama berkecimpung di dunia hiburan, ia tidak pernah membeli barang dengan cara kredit.
Mulai dari kendaraan seperti mobil maupun rumah kediaman yang ditempatinya saat ini.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya menyadari hidup dengan menggantungkan diri sebagai artis tidaklah selalu tenar.
Bahkan terkadang seorang artis tersebut bisa saja banyak job, namun juga terkadang ia juga bisa sepi job.
“Cash (kalau membeli apa saja), ya kalau enggak punya duit jangan beli. Orang artis jangan suka kredit, apalagi artis bisa ada (uang) sekarang, bisa enggak ada besok,” ucap Haji Bolot.
Haji Bolot pun mengatakan bahwa saat menjadi buruh pelabuhan di Tanjung Priok, Jakarta Utara kala itupun bukan perkara mudah untuk membeli barang.
Pekerjaan sebagai buruh tersebut ia lakukan pada tahun 60-an saat dirinya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
“(Jadi) buruh benar di pelabuhan Tanjung Priok, itu tahun 60-an. Gue dulu orang yang paling blangsak, susah dulu,” ucap Haji Bolot.
“Jadi buruh waktu masih bujangan, gaji Rp 20 perak, satu hari. Yang penting gue bisa masuk ke pelabuhan, enggak ngurusin gaji dah,” kata Haji Bolot menambahkan. (*)