Ketum Gerindra Nyalon Presiden Diyakini Bakal Kalah Lagi, Wakil Partai Tak Setuju: 1,5 Tahun Jelang Pilpres Nama Prabowo Pasti Menguat!

Kamis, 23 Juli 2020 | 19:45
Instagram Sandiaga Uno

Sandiaga Uno bersama Prabowo Subianto tahun lalu dipasangkan sebagai calon presiden dalam pemilu 2019.

Sosok.ID - Setelah dua kali gagal dalam pemilihan umum, banyak publik yang meragukan Prabowo Subianto akan kembali nyalon presiden.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto pernah mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia dalam pemilihan umum 2014 lalu.

Kala itu ia dipasangkan dengan Hatta Rajasa, namun diungguli oleh pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Prabowo kemudian kembali mencalonkan diri pada pemilu 2019 lalu dan dipasangkan dengan Sandiaga Uno.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Diberi Tugas Berat Oleh Presiden Jokowi, Prabowo Harus Kawal Produksi Gabah 1,48 Ton Untuk Negara di Food Estate

Namun lagi-lagi keberuntungan belum berada di pihak Prabowo.

Ia kembali gagal menjadi presiden dan masuk dalam kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin sebagai Menteri Pertahanan.

Bahkan beberapa pihak yang dulu mendukungnya, kini mengaku berusaha mengusung kadernya sendiri sebagai capres 2024 nanti.

Kendati demikian, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra FX Arief Poyuono yakin bahwa elektabilitas Prabowo Subianto akan meningkat.

Baca Juga: Sekarang Prabowo Bersahabat dengan Jokowi, Pengamat Sebut Bakal Lolos dari Ancaman Reshuffle Menteri: Kerja Menhan Bagus

Mengutip Tribunnews.com, FX Arief Puyono merespons hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang menunjukkan sebagian besar publik meyakini jika Prabowo Subianto akan tetap kalah jika kembali mencalonkan diri dalam pilpres 2024.

Arief menilai, masih terlalu dini untuk mengukur elektabilitas para tokoh yang berpotensi maju sebagai capres.

Ia justru yakin bahwa menjelang pemilihan, rakyat akan kembali percaya kepada Prabowo Subianto.

"Saya yakin mendekati 1,5 tahun jelang Pilpres nama Prabowo akan menguat dan tingkat keterpilihan akan jauh meninggalkan tokoh-tokoh lainnya," kata Arief, Kamis (23/7/2020).

Baca Juga: Dulunya Disanjung-sanjung, Kini PKS dan PA 212 Kompak 'Depak' Prabowo dari Pilpres 2024: Sudah Finish! Biarkan Jadi Menhan

Namun, hal itu juga tergantung pada keberhasilan pemerintah mengatasi pandemi Covid-19.

"Tetapi ada syaratnya yaitu yang paling penting semua tokoh yang disurvei IPO sekarang ini bergantung pada keberhasilan pemerintah Joko Widodo dalam menanggulangi covid 19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia."

"Sebab jika Indonesia terkena resesi ekonomi maka akan lama recovery-nya terutama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen lagi," ucap Arief.

Baca Juga: Mendadak Bermunculan Komentator Setelah Jokowi Marah, Yunarto Wijaya: Coba Prabowo yang Begini, ILC Nggak Akan Bahas

Oleh karenanya, lanjut Arief, nama-nama tokoh yang masuk dalam radar survei yang saat ini di pemerintahan Joko Widodo harus benar-benar kerja keras dan serius mendukung dan membantu Pak Joko Widodo.

"Dalam menanggulangi covid dan penyelamatan ekonomi nasional sesuai bidangnya masing-masing," imbuhnya.

Sebelumnya, Indonesia Political Opinion (IPO) telah mempublikasikan hasil survei terkait potensi tokoh yang akan maju di pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Soal Gubernur Jateng Nyalon Presiden, Tengku Zul: Ganjar Pranowo Hobinya Nonton Film Porno Mana Boleh Jadi Pejabat

Menyadur Tribunnews.com, hasil menunjukkan bahwa Prabowo Subianto memenangi survei dengan 16,3 persen, di susul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 12,7 persen, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 11,5 persen.

Kendati Prabowo memuncaki keterpilihan, namun publik yakin Ketua Umum Gerindra itu akan kembali kalah.

"Sebanyak 26,3 persen responden sangat yakin Prabowo kembali kalah, dan 42,8 persen ragu-ragu."

"Data ini menggambarkan jika mereka yang memilih Prabowo saat survei memiliki keyakinan pilihannya akan tetap kalah," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, Rabu (22/7/2020). (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya