Sosok.ID - Siapa yang tak ingin memiliki hidup mewah tanpa harus capek-capek bekerja?
Sepertinya kehidupan demikian menjadi impian setiap orang di dunia.
Namun, ada seseorang di dunia ini yang merasa stres karena terlalu kaya.
Ialah Julia Stakhiva (26), seorang putri dari pasangan miliarder Rusia.
Dilansir Sosok.ID dari tayangan This Morning via Kompas.com, Minggu (19/7/2020), sosoknya mulai terkenal sejak ia main Instagram.
Layaknya wanita muda pada umumnya, Julia sering membagikan aktivitasnya di media sosial itu.
Karena sering memamerkan barang-barang mewah, dengan cepat ia menjadi seorang selebriti di Instagram alias Selebgram.
Terbiasa hidup bergelimang harta sejak kecil, membuat Julia buta akan kehidupan di luar dunianya.
Julia baru sadar bahwa tak semua orang memiliki kemampuan finansial seperti dirinya saat ia menempuh pendidikan di bangku kuliah.
Ketika masuk kuliah di Regent University, London untuk mempelajari bisnis, Julia baru sadar bahwa kehidupannya tak normal.
Sebab, sejak berusia 9 tahun, ia sudah memiliki tas mewah Louis Vuitton yang dibanderol dengan harga minimal Rp 50 juta.
Bahkan, koleksi aksesoris dan busananya ditaksir mencapai Rp 27 miliar.
“Saat kuliah, aku baru tahu dan menyadari bahwa tidak semua orang memiliki tas, sepatu, dan busana seperti punyaku," jelas Julia.
Cerita soal gaya hidup Julia yang kelewat mewah bukan hanya itu saja.
Mengutip Daily Mail via GridHot.ID, Julia tak pernah main-main menggelontorkan uangnya hanya untuk hal-hal remeh temeh.
Untuk sekadar potong rambut saja, Julia harus terbang dari London ke Moskow mengunjungi salon favoritnya.
"Setiap bulan, saya harus ke Moskow untuk merapikan rambut saya atau perawatan.
"Saya akan memesan salon itu sehari penuh, semua pegawainya hanya melayani saya dan itu menyenangkan," ujar Julia.
Sementara untuk liburan, Julia tak level untuk menginap di hotel bintang tiga.
Julia hanya mau menginap di hotel berbintang lima bila berkunjung ke suatu tempat.
"Saya suka bepergian dan saya juga harus menginap di hotel terbaik yang ada di kota itu.
"Orang tua saya tentu khawatir kalau saya menginap di hotel bintang tiga sementara harga pakaian dan jam tangan saya ratusan juta," kata Julia.
Dengan segala kemewahan yang ia dapat tanpa bersusah payah memeras keringat seperti orang lain, membuat Julia merasa terlalu rendah untuk bekerja.
Sebab ia yakin harta orang tuanya tidak akan pernah habis sampai ia mati.
Kendati demikian, Julia malah merasa stres karena hidupnya yang kelewat mewah itu.
Sebab, ia selalu dituntut oleh orang tuanya untuk menjadi lebih sukses dari mereka.
Orang tua menginginkan Julia menjadi sosok wanita yang cerdas, terpelajar, anggun, dan sempurna.
"Aku akan mengambil bisnis keluarga suatu hari nanti dan akan penting bagiku untuk mempertahankan bisnis itu dan bisa melanjutkan keberhasilannya," pungkas Julia.
(*)