Hanya Berani Berkoar, China Mencak-mencak Armada Perang US Navy Seenak Hati Seliweran di Wilayahnya

Jumat, 10 Juli 2020 | 17:13
FB US Pacific Fleet

Hanya Berani Berkoar, China Mencak-mencak Armada Perang US Navy Seenak Hati Seliweran di Wilayahnya

Sosok.ID - Tangguh, terlalu tangguh armada perang US Navy Amerika Serikat (AS) jika sudah mengerahkan kekuatan penuhnya.

AL Rusia pun akan berpikir berulang kali jika harus berhadapan dengan US Navy yang sudah malang melintang dalam operasi militer di penjuru dunia.

Kali ini China yang jadi sasaran US Navy untuk menguji seberapa tahan banting PLA Navy.

Kementerian Pertahanan Nasional China pada hari Kamis (9/7/2020) mengeluarkan pernyataan bernada keras terhadap Amerika Serikat.

Baca Juga: Begini Penampakan Rudal Javelin yang Buat Vladimir Putin Geram dan Serbu Ukraina dengan Pasukan Penuh, Gegara Tank Rusia Dipecundangi dengan Mudah

Menurut Kemenhan China, dengan menuduh latihan militer China di dekat Kepulauan Xisha menyebabkan ketidakstabilan di Laut China Selatan, Kementerian Pertahanan AS mengabaikan fakta-fakta yang benar dan salah, dan berusaha untuk mengasingkan negara-negara di kawasan itu dan menuai keuntungan yang tidak adil.

"Kami sangat tidak puas dan dengan tegas menentang ini," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ren Guoqiang dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansir dariGlobal Times.

Pernyataan Ren dirilis setelah sebelumnya pada 2 Juli 2020 lalu, Pentagon menuding aksi latihan militer China di perairan dekat Kepulauan Xisha dari 1 Juli hingga 4 Juli merupakan tindakan yang tidak produktif terhadap upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas.

Ren mengatakan, pada 27 Juni 2020, China telah mengumumkan akan menggelar latihan sebagai bagian dari jadwal pelatihan tahunan. Dia menegaskan, latihan tersebut bertujuan untuk secara efektif meningkatkan kemampuan pertahanan maritim militer China, secara tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional, dan menjaga perdamaian dan stabilitas regional.

Baca Juga: Dipaksa Hidup Sendiri Selama 8 Hari oleh sang Ibu yang Sibuk Pacaran, Bayi 3 Tahun Tewas Kelaparan di Rumahnya yang Dipenuhi Sampah

"Latihan itu tidak ditujukan pada negara atau target tertentu," kata juru bicara itu.

Di bawah upaya bersama China dan negara-negara anggota ASEAN, situasi di Laut China Selatan umumnya stabil dan bergerak ke arah yang baik. Namun, lanjut Ren, AS terus mengirim sejumlah besar kapal perang canggih dan pesawat terbang ke Laut China Selatan untuk melakukan provokasi dan melenturkan otot, melakukan operasi hegemoni navigasi berkali-kali dan mengancam keamanan dan stabilitas regional.

Masih mengutip Global Times, hanya dua hari setelah menuding latihan China sebagai aksi tidak produktif, AS pada hari Sabtu mengirim dua kapal induk plus empat kapal perang lainnya ke Laut China Selatan untuk latihan skala terbesar di wilayah ini dalam beberapa tahun.

"AS adalah pendorong militerisasi terbesar di Laut China Selatan, dan menentang upaya dan keinginan perdamaian negara-negara di kawasan itu," kata Ren.

Baca Juga: Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga,Perangkat RT Pikun Kasih Info, Ijab QobulJadi Amburadul Gegara Ibu Pengantin Ngamuk Ingin Akad Dibatalkan

Dia menambahkan, China berkomitmen untuk membangun komunitas Asia dari masa depan bersama dengan negara-negara di kawasan itu, dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama berdasarkan rasa hormat.

"Kami berharap AS dapat melihat kembali kesalahannya, menghentikan operasi militer yang provokatif di Laut China Selatan, menghentikan tuduhan tidak berdasar terhadap China, dan berhenti menciptakan ketegangan," kata Ren.

Ketegangan di Laut China Selatan telah mencapai titik krisis setelah AS mengirim bomber nuklir di kawasan tersebut sebagai aksi unjuk kekuatan kepada Beijing.

Melansirexpress.co.uk, Amerika melakukan latihan di dekat Kepulauan Paracel pada hari Sabtu (4/7/2020) sebagai upaya untuk menunjukkan hebatnya kekuatan Washington di Laut China Selatan.

Baca Juga: Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga,Perangkat RT Pikun Kasih Info, Ijab QobulJadi Amburadul Gegara Ibu Pengantin Ngamuk Ingin Akad Dibatalkan

Seperti yang diketahui, China telah mengklaim pulau-pulau tersebut bersama dengan beberapa daerah kontroversial lainnya sehingga mendorong Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan kehadiran mereka di wilayah tersebut.

Dalam ketegangan yang mencapai titik kritis, Oriana Skylar Mastro pengamat dari American Enterprise Institute memperingatkan, AS sekarang mungkin siap untuk menghadapi China.

“Kapal AS berlayar mendekati Paracels, yang bahkan lebih berisiko. China mengatakan mereka bisa merespons dengan kekerasan, tetapi jika kita mengatakan kepada Tiongkok: 'kita bersedia mengambil risiko itu,' ini menunjukkan kemauan kita untuk menyerap biaya, keinginan kita untuk melawannya akan efektif," jelasnya kepadaexpress.co.uk.

Pejabat Pentagon menggunakan bom jarak jauh B-52 Stratofortress yang dapat membawa konvensi dan senjata nuklir untuk menemani dua kapal induk dalam latihan pada hari Sabtu.

Baca Juga: Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga,Perangkat RT Pikun Kasih Info, Ijab QobulJadi Amburadul Gegara Ibu Pengantin Ngamuk Ingin Akad Dibatalkan

Ini adalah hal terbaru dalam upaya untuk menghentikan penguasaan China di wilayah tersebut.

Selain menunjukkan kekuatan Washington ke Beijing, unjuk kekuatan ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan kepada sekutu bahwa AS masih merupakan kekuatan utama.

Seorang sumber mengatakan kepadaWashington Examiner: "Mereka mungkin berpikir jika mereka gagal membangun hubungan baik dengan AS, yang ingin melindungi sekutu di wilayah itu dari China, hal itu tidak baik untuk kepentingan nasional mereka. Tapi sepertinya itu bukan pertanyaan sederhana apakah sekutu akan merasa diyakinkan bahwa AS akan melindungi mereka atau tidak."

Anggota Kongres Florida, Ted Yoho mengklaim China masih belum bisa menandingi kekuatan militer Amerika. “Mereka tidak bisa bersaing dengan kita dalam hal itu, dan mereka tahu itu. Ini adalah peringatan yang sangat kuat tentang seberapa cepat kita dapat mengerahkan pasukan," kata Yoho.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul Menhan China marah besar ke Pentagon: Hentikan aksi provokasi di Laut China Selatan!

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber kontan