Sosok.ID - Beberapa hari terakhir kisah anak durhaka yang ingin memenjarakan ibunya hanya karena sepeda motor tengah menjadi perbincangan hangat.
Perselisihan ibu dan anak asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini bahkan sempat viral di Facebook dan YouTube.
Setelah laporannya ditolak dengan tegas oleh pihak berwenang.
Melansir dari Kompas.com, sang ibu, Kalsum (60) pun angkat bicara mengenai masalahnya dengan sang anak.
Ia mengaku sedih lantaran darah dagingnya sampai hati untuk memenjarakannya hanya karena masalah sepeda motor.
"Perasaan sedih, dia anak kandung saya keluar dari rahim saya, bukan anak tiri, hati saya merasa sedih," kata Kalsum dalam bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Senin (29/6/2020).
Kalsum menceritakan, sepeda motor yang dipermasalahkan tersebut ia beli menggunakan uang warisan dari mendiang suaminya.
Ia mengatakan, uang senilai Rp 15 juta tersebut merupakan bagiannya dari total warisan sebesar Rp 200 juta.
"Motor itu saya beli dari bagian uang warisan 15 juta, sebenarnya ada Rp 200 juta hasil penjualan, tapi M membawa uang warisan tersebut entah ke mana," terang Kalsum.
Lebih lanjut, Kalsum mengaku bahwa anak kandungnya sering melontarkan kata kasar hingga memukulnya.
"Dia sering katain saya kotor, ditonjok pernah, dia juga sering menyuruh saya pergi (diusir)" kata Kalsum dengan meneteskan air mata.
Namun, baginya M tetaplah anak kandung yang ia lahirkan.
Sehingga ia merasa tak berhak untuk mendoakan yang tidak-tidak kepada M.
Berbanding trebalik dengan pengakuan sang ibu, M justru membantah tudingan Kalsum.
"Ibu itu hanya ingin menjelek-jelekan saya, dia bilang diancam, dipukul, merasa dia aja yang paling benar.
"Ibu macam apa itu kalau begitu caranya," kata M saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon.
M membenarkan soal pembelian motor yang menjadi sumber masalah tersebut.
Namun, M menyayangkan tindakan sang ibu yang membawa motor tersebut ke rumah keluarganya.
M kecewa lantaran tak bisa ikut menggunakan sepeda motor milik bersama itu.
"Motor itu dia bawa ke rumah saudaranya, padahal itu kita beli dari harta warisan. Jadi saya juga punya hak terhadap motor itu, itu yang saya keberatan" ujar M.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perselisihan ibu dan anak ini sempat menghebohkan media sosial.
Rekaman yang menunjukkan seorang polisi menasihati M beredar.
Dalam video berdurasi 14 menit tersebut, nampak beberapa petugas menolak laporan M sambil menasihatinya.
Salah satu dari petugas tersebut diketahui sebagai Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah AKP Priyo Suhartono.
Melansir dari Antara, Priyo membenarkan adanya laporan tersebut saat dikonfirmasi Sabtu (27/6/2020).
"Laporannya kami tolak, karena ibu kandung sendiri soalnya," ujar Priyo seperti dikutip Sosok.ID dari Antara.
Priyo mengatakan, dirinya sempat terlibat adu mulut dengan M saat melaporkan kasus tersebut.
Namun, dengan alasan kemanusiaan dan hati nurani, ia dengan tegas menolak untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kami bukan anak durhaka, saya melepas jabatan sebagai Polisi.
"Saya sebagai muslim membela ibu ini," ujarnya.
"Kami mengecam anda anak durhaka, karma tetap berlaku bos.
"Kami tidak akan menindaklanjuti kasus ini," tegasnya.
(*)