Sosok.ID - Akhir-akhir ini ketegangan antara India dengan China menyedot perhatian dunia internasiaonal.
Perseteruan antara India dan China ini ditengarai oleh konflik antar pasukan militer di perbatasan wilayah.
Akibatnya, konflik itu memakan korban dari masing-masing prajurit.
Bahkan, konflik itu digadang-gadang akan memicu perang nuklir di antara kedua negara.
Namun, kini potensi pecah perang itu telah berakhir, karena India dan China telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Melansir dari The Sun, komandan militer dari masing-masing pihak telah menarik pasukannya dari wilayah Ladakh di Himalaya Barat.
Setelah sebelumnya, 500 tentara berkelahi dalam pertempuran teritorial yang sengit.
Kendati demikian, belum ada seminggu sepakat lakukan gencatan senjata, China kembali gemakan klaim atas wilayah Lembah Galwan.
Saat para diplomat India dan China sepakat untuk mengimplementasikan pemahaman tentang meredakan ketegangan di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) di Ladakh, Kementerian Pertahanan Tiongkok menggemakan klaim Beijing atas Lembah Galwan.
"China memiliki kedaulatan atas wilayah Lembah Galwan dan pasukan perbatasan China telah berpatroli dan bertugas di wilayah ini selama bertahun-tahun," katanya seperti yang dikutip The Indian Express.
Ini adalah pertama kalinya angkatan bersenjata Tiongkok mempertaruhkan klaim atas wilayah yang menurut India berada dalam wilayahnya.
India telah menyebut klaim China sebagai "tidak berdasar" dan mengatakan hal itu tidak sesuai dengan posisi Beijing sendiri di masa lalu.
Melansir The Indian Express, Beijing tidak pernah mengklaim lembah itu sejak 1962.
Setelah pertemuan Mekanisme Kerja untuk Konsultasi dan Koordinasi (WMCC), Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa India dan China harus dengan tegas menghormati dan mengamati LAC dengan ketat.
Baca Juga: Semangat Menyambut Perang dengan China, India Borong Berbagai Mesin Tempur Kelas Berat dari Rusia
Selain itu, kedua belah pihak sepakat untuk menjaga komunikasi di tingkat diplomatik dan militer untuk menyelesaikan situasi yang ada secara damai.
Pertemuan WMCC di latar belakangi oleh insiden pertempuran keras antara pasukan India dan pasukan China di Lembah Galwan, yang menewaskan 20 tentara India.
China, menurut Angkatan Darat India, juga menderita korban fatal.
Delegasi untuk pertemuan ini, yang diadakan dua hari setelah Komandan Korps kedua pihak mencapai konsensus bersama untuk meredakan ketegangan, dipimpin oleh para diplomat dari kementerian luar negeri kedua negara untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan.
Sementara itu, Panglima Angkatan Darat MM Naravane, pada hari sebelumnya, mengunjungi daerah-daerah maju di Ladakh, sehari setelah dia bertemu dengan para prajurit, yang terluka dalam bentrokan Lembah Galwan.
Di Moskow, pasukan India dan China, bersama dengan kontingen dari negara lain, berpartisipasi dalam parade militer Hari Kemenangan di ibukota Rusia Moskow, pada Rabu.
Menteri Pertahanan Rajnath Singh menghadiri acara peringatan 75 tahun Hari Kemenangan untuk menandai berakhirnya Perang Dunia Kedua, bersama dengan rekannya dari Tiongkok Jenderal Wei Fenghe.
Baca Juga: Amerika Memang Berniat Gempur China, 60 Persen Kekuatan US Navy Sudah Bercokol di Asia-Pasifik
Para pejabat mengatakan kepada The Indian Express bahwa keduanya tidak akan mengadakan pertemuan khusus.
Rusia juga mengesampingkan mediasi antara kedua negara, dengan mengatakan India dan China tidak membutuhkan bantuan apa pun untuk menyelesaikan perselisihan mereka. (Barratut Taqiyyah Rafie)
Artikel ini telah tayang di Kontan.ID dengan judul: Sudah damai, China klaim lagi kedaulatan sah Lembah Galwan, bagaimana respon India?
(*)