Sosok.ID - Tidak semua orang suka kisah asmaranya berawal dari sebuah perjodohan.
Sampai kapan pun yang namanya cinta memang tidak bisa dipaksakan.
Apalagi memaksakan cinta atau hubungan asmara lewat sebuah perjodohan.
Tapi itulah yang dialami oleh seorang siswi SMK di Probolinggo.
Bak hidup di zaman Siti Nurbaya, siswi SMK ini harus rasakan pahitnya cinta perjodohan.
Belum sempat kepikiran soal masa depan, siswi SMK asal Probolinggo ini sudah dihadapkan oleh perjodohan.
Namun, berbeda dengan kisah Siti Nurbaya, ide perjodohan ini ditolak mentah-mentah oleh sang siswi SMK.
Pasalnya sang siswi SMK baru saja lulus sekolah dan merasakan hidup sebagai manusia dewasa.
Sontak saja, nasib miris siswi SMK asal Probolinggo ini pun jadi sorotan publik.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Rabu (24/6/2020) seorang siswi SMK bernama Rodiah (19) dilaporkan keluarga ke pihak kepolisian.
Rodiah adalah seorang siswi SMK asal Desa Jabung Sisi, Kecamatan Paiton, Probolinggo.
Siswi SMK yang berusia 19 tahun ini dilaporkan keluarga ke polisi lantaran telah berhari-hari kabur dari rumah.
Bukan tanpa sebab, Rodiah memutuskan angkat kaki dari rumah lantaran dijodohkan oleh orang tuanya.
Padahal, Rodiah baru saja lulus sekolah dan belum sempat memikirkan masa depan.
Tak sudi cintanya ditentukan lewat perjodohan seperti kisah Siti Nurbaya, Rodiah pun memutuskan kabur dari rumah.
MengutipKompas.com, dan Tribun Jateng berdasarkan informasi dari sang paman, Arif, Rodiah kabur dari rumah sejak Kamis (11/6/2020).
Baca Juga: Hanya Bermodal Belut, Para Wanita Ini Bisa Kembalikan Keperawanan Mereka
Berhari-hari hilang tak ada kabar, keluarga pun mulai panik dan khawatir dengan keadaan dan keberadaan gadis tersebut.
Itu sebabnya keluarga memutuskan untuk melapor pada pihak kepolisian.
"Kami melaporkan Rodiah hilang ke Polsek Minggu kemarin. Dia sudah kabur dari rumah sejak Kamis,” kata Arif saat dihubungiKompas.com, Senin (22/6/2020).
Tidak hanya melapor pada kepolisian, keluarga Rodiah juga sudah menyebar informasi melalui media sosial.
Pihak keluarga juga meminta bantuan teman-teman Rodiah untuk mengabarkan keberadaan sang gadis.
“Besok saya mau ke rumah temannya waktu mondok di salah satu pesantren di Kabupaten Situbondo.
Dia baru lulus SMK dan baru keluar dari pesantren,” ujar Arif.
Menurut sang paman, kedua orang tua keponakannya sudah kalang kabut di rumah.
Sang ibu tidak berhenti menangisi kepergian sang anak yang tanpa kabar.
Demi kepulangan Rodiah, keluarga bahkan telah membatalkan perjodohan.
“Perjodohan oleh keluarga sudah dibatalkan. Kami harap Rodiah pulang. Pulanglah, Nak!” kata Arif menambahkan.
Melansir Kompas.com, adapun ciri-cirinya Rodiah bertinggi 160 cm, kulit kuning langsat, mata, dan wajah bulat.
Rodiah meninggalkan rumah mengenakan sweater abu-abu, celana jeans warna biru dongker, dan pergi dalam keadaan sehat.
Kapolsek Paiton, AKP Noer Choiri juga membenarkan laporan tersebut.
"Betul (laporan itu). Dia pamit keluar kepada orangtuanya, tapi sudah lebih seminggu tidak pulang," kata Kapolsek melalui pesan singkat.
(*)