Sosok.ID - Rasa cemburu telah membutakan ibu tiri ini hingga nekat menghabisi nyawa putri sambungnya.
Aksi pembunuhan itu didasari rasa cemburu lantaran sang suami lebih perhatian kepada anak kandungnya daripada anak sambungnya.
Karena itu, ia nekat membunuh gadis berusia 4 tahun itu menggunakan pulpen.
Tindakan kejam yang terjadi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020) ini dilakukan oleh seorang wanita bernama Sarmina (27).
Melansir dari Kompas.com, insiden ini terungkap setelah ayah korban melapor ke polisi.
Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Dharma Perwira telah membenarkan insiden ini.
Menurutnya, terdapat sejumlah luka bekas penganiayaan saat ditemukan.
"Ditemukan beberapa luka pada bagian tubuh korban," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Dharma Perwira, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/6/2020).
Menurut keterangannya, penganiayaan dilakukan saat ayah korban bekerja.
Sementara itu, melansir dari Tribun Bogor, Kapolres Pinrang AKBP Dwi Santoso menjelaskan kronologi kejadian.
Menurut keterangannya, penganiayaan dilakukan usai korban selesai makan.
Pelaku kemudian meminta korban untuk membereskan piringnya.
Namun, korban malah menangis dan membuat pelaku kesal.
Seketika, pelaku pun mendorong korban.
"Sempat diinjak dadanya sebanyak kurang lebih tiga kali," ujarnya seperti dilansir dari Youtube tvOnenews via Tribun Bogor, Kamis (18/6/2020).
Kemudian pelaku mengambil pulpen untuk menusuk dada korban.
"Tersangka mengambil pulpen yang ada di dalam laci kemudian menikamkan ke dada korban dua kali," terangnya.
Setelah itu, pelaku yang panik melihat korban muntah darah meminta bantuan tetangga untuk mengantarnya ke puskesmas.
Setibanya di puskesmas, korban dianjurkan untuk dibawa ke rumah sakit.
Nahas, nyawa korban melayang dalam perjalanan.
"Perjalanan menuju ke rumah sakit korban kejang-kejang dan meninggal dunia," ujar Dwi.
Adapun, untuk motif pembunuhan, pelaku mengaku jengkel dengan korban.
"Jadi merasa jengkel terhadap korban karena beberapa kali kalau diperintah oleh tersangka ini koban hanya bisa menangis.
"Sehingga mengakibatkan yang bersangkutan jengkel, kemudian melakukan penganiayaan terhadap korban," terang Dwi.
Pelaku diketahui seorang janda anak satu yang kemudian menikah dengan ayah korban yang juga seorang duda anak satu.
Ia juga merasa kesal dengan perlakuan sang suami yang ia rasa tak adil kepada anaknya.
Sebab, menurutnya sang suami lebih menyayangi anak kandungnya dari pada anak sambungnya.
"Tersangka merasa bahwa ayah korban itu perlakuan terhadap anak kandungnya dengan anak tirinya berbeda, sehingga menimbulkan rasa jengkel, sakit hati," jelas Dwi.
Berita kekejaman Sanima ini bahkan sampai diberitakan oleh media asing, salah satunya adalah Mirror.
Media asal Inggris itu bahkan menyebut kasus ini sebagai "pembunuhan paling mengerikan" di Indonesia.
Dalam artikelnya, disebutkan bahwa ayah korban meminta pelaku untuk menyerahkan anak kandungnya kepada mantan suaminya.
(*)