Sosok.ID - Seorang ayah seharusnya menjadi orang pertama yang melindungi anak-anaknya dari orang jahat.
Terlebih bila anak mereka adalah seorang perempuan.
Namun, beberapa ayah di luar sana ada yang sampai hati untuk melakukan pelecehan terhadapputrinya sendiri.
Tentunya hal itu akan membuat psikis sang anak menderita dan mungkin mereka akan melakukan hal nekat suatu hari nanti.
Seperti kasus yang dialami oleh wanita yang satu ini.
Melansir dari The Sun, wanita 29 tahun itu nekat potong kemaluan ayahnya sendiri.
Sebab, sang ayah diduga telah melecehkannya sejak ia masih berusia 10 tahun.
Wanita asal Thailand itu ditangkap pada Rabu (17/6/2020).
Setelah polisi menemukan rekaman CCTV yang memperlihatkan dia sedang membuang pisau berlumuran darah di tong sampah sebuah supermarket.
Polisi menemukan dia sedang berkeliran di jalanan Bangkok sebelum melakukan penangkapan.
Jasad sang ayah (58) ditemukan di hari yang sama di rumahnya.
Terdapat luka pisau bergerigi di dahinya dan kemaluannya benar-benar sudah putus.
Setelah diamankan ke kantor polisi setempat, wanita itu mengatakan kepada wartawan :
"Saya tidur nyenyak semalam dan saya ingin mereka yang terlibat dalam bisnispelacuran anak dihukum.
"Menutupi bukti membuat orang baik berubah jadi jahat."
Polisi Bangkok mengklaim pihaknya tidak mendapatkan keterangan saksi yang koheren dari wanita itu.
Ketika ibu wanita itu datang untuk mengambil jasad korban, ia mengatakan kepada polisi bahwa, saat berusia 10 tahun, putrinya sempat tinggal dengan sang ayah selama tiga tahun.
Dia mengatakan kepada Bangkok Post bahwa wantan suaminya adalah seseorang yang "kejam".
Dia juga menuduh korban telah "menorehkan luka yang dalam" pada putrinya saat masih kecil.
Kemudian ia menceritakan bagaimana pelecehan itu membuat putrinya terjerumus narkoba hingga kecanduan alkohol.
Dia menyebut, kecanduan narkoba telah "menghancurkan" pikiran putrinya.
"Dia adalah putri kandung orang yang melakukan pelecehan itu. Tidak ada ibu yang sanggup menanggungnya," tambahnya.
Wanita 29 tahun itu awalnya dirawat di rumah sakit jiwa Srithanya sebelum dokter mengatakan dia cukup waras untuk menghadapi tuntutan.
Letnan Polisi Kolonel Pornphraphaphon Sonso, salah sati petugas yang terlibat dalam penyelidikan mengatakan bahwa, polisi bertanggung jawab untuk merawat tersangka serta menyelidiki kasus tersebut.
Penyelidikan terhadap kasus ini masih mandek mengingat kondisi terdakwa saat ini.
(*)