Awalnya Sering Kehausan dan Tak Bisa Berhenti Buang Air Kecil, Gadis 18 Tahun Tiba-tiba Alami Koma, Terungkap Kebiasannya Selama Sebulan yang Rutin Konsumsi 2 Gelas Teh Boba Setiap Hari

Rabu, 10 Juni 2020 | 16:35
Kolase Pixabay

Ilustrasi - Gadis 18 tahun mengalami koma usai mengkonsumsi 2 gelas teh boba setiap hari selama satu bulan penuh.

Sosok.ID - Minuman teh yang dilengkapi dengan bola-bola tapioka atau yang biasa disebut dengan istilah boba memang sedang populer belakangan ini.

Karena rasanya yang manis, banyak orang yang menyukai minuman ini.

Termasuk gadis remaja yang satu ini.

Ia bahkan sampai ketagihan untuk mengkonsumsi teh boba ini.

Baca Juga: Tetap Kebobolan Usai 2 Kali Beli Kondom yang Sama,Pria Ini Tuntut Perusahaan Alat Kontrasepsi Gegara Istri Hamil, Minta Ganti Rugi Malah Diajari Cara Pakai yang Benar

Namun, karena terlalu sering mengkonsumsi teh boba, ia justru harus masuk rumah sakit.

Melansir dari The Sun, gadis 18 tahun asal China ini bahkan sempat mengalami koma selama lima hari.

Semua itu karena kebiasaannya minum dua gelas teh boba setiap hari selama satu bulan.

Dokter mengatakan, kadar gula yang terdapat di dalam tubuh gadis asal Shanghai, China itu tercatat ada sekitar 25 kali lipat lebih tinggi dari angka normal.

Baca Juga: Terlalu Sering Pakai Headset, Telinga Bocah 10 Tahun Ini Ditumbuhi Jamur

Saat dibawa ke Rumah Sakit Ruijin pada 2 Mei 2020 lalu, gadis yang tak disebutkan namanya itu memiliki berat badan 125 kg.

Ibunya membenarkan bahwa putrinya kecanduan minuman manis, seperti teh boba dan cola.

Bahkan, gadis itu bisa menghabiskan 111 RMB (sekitar Rp 221 ribu) hanya untuk membeli minuman manis itu.

Petugas unit gawat darurat Lu Yiming mengatakan gadis itu mengalami koma diabetes.

Baca Juga: Kecanduan Game Online, Remaja 17 Tahun Tewas di Depan Komputer Kesayangannya Setelah Semalaman Main Game, Ini Penyebabnya!

Kondisi tersebut disebabkan oleh hiperglikemia atau kadar gula darah yang sangat tinggi.

Seminggu sebelum gadis itu ditemukan tak sadarkan diri, keluarga menceritakan bahwa dia sempat mengalami gejala.

Yakni, merasa kehausan, mual dan sering buang air kecil, menurut laporan.

Gejala-gejala tersebut merupakan tanda-tanda adanya komplikasi yang dikenal sebagai ketoasidosis diabetikum atau DKA.

Baca Juga: Sering Ngeluh Sakit Perut, Saat Diperiksa Bocah 10 Tahun Ini Ternyata Sedang Hamil 8 Bulan, Mengaku Diperkosa Kakak Kandung

Gadis itu dilaporkan memakai ventilator dan hemodialisis selama lima hari sebelum akhirnya terbangun dari koma.

Beruntung kondisinya segera membaik sehingga bisa dipindahkan ke Rumah Sakit Nanxiang untuk melakukan perawatan lanjutan pada 1 Juni 2020.

Sepulangnya adari Rumah Sakit Ruijin, gadis itu kehilangan berat badan sebanyak 35 kg.

Ia juga berjanji tak akan pernah minum teh boba lagi, kata laporan.

Baca Juga: Perutnya Tak Membuncit dan Rutin Datang Bulan, Wanita Ini Kaget Ketika Tiba-tiba Melahirkan, Kisahnya Gegerkan Warga

Sekadar informasi, teh boba adalah minuman yang berasal dari Taiwan.

Minuman ini dibuat dari campuran susu dan teh yang diberi topping berupa bola-bola hitam yang terbuat dari tapioka dan kemudian disebut sebagai boba.

Secangkir 500 ml teh boba rasa gula merah mengandung sekitar 92 gram gula.

Jumlah tersebut 3 kali lipat lebih banyak dari jumlah gula yang terkandung di dalam kaleng Coca Cola 320 ml, menurut Channel News Asia.

Baca Juga: Berlagak Jadi Orang Kaya Kepengin Beli Sepatu, WNI Ini Gondol Tas Mewah Senilai Rp 156 Juta, Keciduk Polisi saat Mau Kabur ke Indonesia

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : The Sun

Baca Lainnya