Sekadar Ibadah Saja Tak Boleh Dilakukan Sembarangan, Begini Mirisnya Potret Penjara di Israel yang Hanya Dihuni oleh Kaum Hawa, Kebebasan Dirampas hingga Dipaksa Tinggal Berjubel Sekalipun Sedang Hamil Besar

Minggu, 07 Juni 2020 | 09:13
Tomer Iffrah

Kehidupan di balik jeruji besi Nerve Tirza

Sosok.ID - Sungguh miris kehidupan para kaum hawa di sebuah penjara di Israel ini.

Selain harus berjubel dengan tahanan wanita lain, kebebasan mereka juga dirampas.

Mereka bahkan tak bisa sesuka hati untuk sekadar melakukan ibadah.

Serangkaian foto memperlihatkan gambaran kehidupan di balik jeruji besi Nerve Tirza, Ramle, Israel.

Baca Juga: Meski Kejam Diktator Kim Jong Un Ternyata Jadi Idola di Gaza, Fotonya bahkan Bersanding dengan Bendera Palestina, Warga: Saya Mencintai Kim karena..

Menampung lebih dari 200 tahanan, penghuni penjara ini hanya wanita, dari usia 18 hingga 70 tahun.

Mereka mewakili sebagian kecil dari total populasi penjara Israel, yang diperkirakan antara 20 ribu dan 25 ribu narapidana.

Seorang fotografer bernama Tomer Iffrah yang berbasis di Tel Aviv memperoleh akses untuk masuk ke dalam penjara itu tahun 2011 lalu sebagai seorang reporter.

Awalnya ia hanya memotret satu tahanan, namun ia berbicara dengan beberapa narapidana dan akhirnya ia bisa memotret dan menggambarkan banyak kehidupan di dalam penjara tersebut.

Baca Juga: Ditenggelamkan Nabi Musa di Laut Merah, Identitas Firaun si Raja Kejam dan Pendendam jadi Perdebatan, Siapa Dia Sebenarnya?

Selama 3 bulan, ia menghabiskan satu hari dalam seminggu didalam penjara tersebut dan mendapatkan banyak wawasan mengenai kisah hidup para narapidana.

"Para narapidana berasal dari latar belakang sosial yang beragam dan kebanyakan adalah minoritas tak berdaya" kata Iffrah.

"Mereka berbagi kehidupan di dalam penjara dan terjebak di dalam lingkungan dan terjebak dalam lingkungan setan" tambahnya.

Foto-foto Ifrah menunjukkan sisi lain kehidupan dari sebuah penjara, para tahanan yang berdesakan di ruangan kecil dan berbagi tempat tidur yang kecil dengan para tahanan lain.

Baca Juga: Terlahir Komunis, Inilah Sosok Pembenci Israel Pembela Palestina, 'Leluhur' Teroris Berkedok Agama yang Siap Libas Apapun Demi Pertahankan Keyakinannya

Tomer Ifrah

Seorang tahanan yang sedang hamil

Pada tahun 1979, mantan tahanan di Nerve Tirza bernama Rasmiah Odeh, seorang wanita Palestina dihukum dalam dua pemboman, dan bersaksi di depan sebuah komite PBB tentang Israel dan hak asasi manusia.

Odeh menyatakan kekhawatirannya tentang kepadatan Nerve Tirza, dan menceritakan 150 tahanan berbagi sel dan beberapa dari mereka membawa anak-anaknya.

Menurut Odeh, mereka yang tinggal disana telah kehilangan kebebasan berekspersi, dan tak bisa menuliskan perasaan mereka selain itu para tahanan juga tidak memiliki kebebasan untuk beribadah.

Odeh menyatakan "sering terjadi pemukulan semprotan dengan gas dirampas dari kunjungan dan dipindahkan ke fasilitas sel lain.

Baca Juga: Gerakan Bawah Tanah Mossad Israel, Perangi Hizbullah Lebanon dari Balik Layar

Saat ini Ifrah melihat penjara sangat ramai dibandingkan penjara-penjara lain yang pernah ia kunjungi sebelumnya.

Para wanita disimpan dalam berbagai sel dan dibagi dengan berbagai kelas, sebagian harus masuk ke dalam sel yang sangat kecil dengan lima orang di dalamnya.

Para wanita yang tinggal di Nerve Tirza hidup tanpa memandang latar belakang sosial, agama, budaya mereka, karena sebagian dari mereka adalah etnis minoritas yang tidak dilahirkan di tanah Israel.

Beberapa dari mereka berasal dari Rusia, Ethiopia dan Amerika selatan.

Baca Juga: Warga Israel Kaget, Air Sungai di Negara Mereka Berubah Jadi Darah

Sejauh upaya rehabilitasi bagi tahanan yang dibebaskan, Iffrah percaya bahwa staff telah melakukan yang terbaik, namun hal itu tidak benar-benar membantu para narapidana.

Tomer Ifrah

Pertunjukkan fesyen show pertama di Nerve Tirza

Beberapa gambar yang sempat diambil Iffrah menunjukkan sebuah pementasan fesyen pertama yang diselenggarakan oleh narapidana di Nerve Tirza sebagai bentuk proyek rehabilitasi.

Hal itu juga dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka setelah jangka waktu lama dipenjara.

Para tahanan bekerja sama membuat koleksi yang terinspirasi oleh apapun dari simbol militer Inggris, hingga simbol agama India.

Baca Juga: Usai Kritik Menlu AS Terkait Virus Corona, Duta Besar China untuk Israel Ditemukan Tewas di Rumahnya

(Afif Khoirul M)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Inilah Potret Memilukan Kehidupan Penjara di Israel yang Hanya Dihuni Oleh Perempuan

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : intisari online

Baca Lainnya