Bersimbah Darah, Polisi Tewas Disabet Katana Terduga ISIS, Dokumen Aliran Sesat hingga Surat Wasiat dan Kitab Suci Diamankan Aparat

Selasa, 02 Juni 2020 | 19:55
Ilustrasi YouTube

Ilustrasi - Anggota polisi tewas disabet katana oleh terduga ISIS

Sosok.ID - Mapolsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, digegerkan dengan serangan dari orang tak dikenal (OTK).

Serangan itu dilakukan pada Senin (1/6/2020) sekitar pukul 2.15 Wita.

Melansir Kompas.com, pelaku penyerangan diketahui sebagai remaja usia 19 tahun bernama Abdul Rahman.

Kronologi bermula saat Abdul Rahman datang seorang diri ke Polsek Daha Selatan membawa pedang jenis samurai (katana).

Baca Juga: Akhirnya! Pentolan KKB Paling Dicari Berhasil Dibekuk TNI-Polri, Pernah Tembaki Jenderal Tito Karnavian hingga Tewaskan Para Polisi Polsek Pirime

Pelaku kemudian membakar satu unit mobil dinas dan masuk ke dalam kantor di ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT).

Kapolres Hulu Sungai Selatan AKBP Dedy Eka Jaya menerangkan, salah seorang petugas piket malam memeriksa sumber suara ledakan.

Petugas piket itu adalah Brigadir Leonardo Latupapua.

"Dia (pelaku) kan bakar mobil terus meledak, kemudian salah satu anggota di dalam keluar, pada saat keluar langsung berhadapan dengan pelaku," ungkap Dedy, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Polisi Tewas Ditebas Pedang Samurai, Pelaku Nyatanya Masih Remaja Labil

Saat itulah pertempuran yang menewaskan Brigadir Leonardo terjadi.

Dengan pedang samurai yang dibawanya, Abdul Rahman menebas Leonardo hingga tersungkur dan tewas di tempat.

"Pelakunya satu orang membawa samurai dan langsung menyerang anggota," ujar Dedy.

"Anggota yang meninggal dunia itu kan karena terjadi perlawanan, dia memberikan perlawanan," lanjutnya.

Baca Juga: Tak Sudi Anaknya Dibawa Kembali ke Rumah Sakit, Keluarga Pasien Covid-19 Nekat Peluk Polisi yang Hendak Menjemput

Kompas.com/Ist
Kompas.com/Ist

Polisi Tewas Ditebas Pedang Samurai, Pelaku Nyatanya Masih Remaja Labil

Pada saat itu, Brigadir Leonardo Latupapua sedang berjaga malam dengan Brigadir Djoman Sahat Manik Raja, dan Bripda M. Azmi.

Bripda Azmi pun ikut mengecek suara keributan.

Namun betapa terkejutnya ia melihat rekannya telah tewas bersimbah darah disabet pedang.

Azmi kemudian memberi tahu Brigadir Djoman untuk meminta pertolongan.

Baca Juga: Detik-detik Polisi Dihadang dan Dipeluk Keluarga Pasien Covid-19 yang Kabur dari Tempat Isolasi, Sang Anggota Kepolisian Sampai Merinding Ketakutan

Namun ketika kembali ke ruang SPKT untuk mengevakuasi Brigadir Leonardo, mereka justru dihadang pelaku penyerangan.

Sontak keduanya lari mengunci diri dalam sebuah ruangan.

“Anggota yang dikejar tersebut lari ke ruang intel dan binmas serta mengunci ruangan dari dalam sambil meminta bantuan menelepon ke Polres Hulu Sungai Selatan,” ungkapnya.

Tak lama usai ditelepon, pihak Polres Hulu Sungai tiba di lokasi dan melakukan evakuasi.

Baca Juga: 2 Tahun Hilang, Sebuah Keluarga Akhirnya Temukan Ayahnya Gegara Tiktok Seorang Polisi, Begini Kisahnya!

Pelaku kala itu bersembunyi di salah satu ruangan di Polsek Daha Selatan.

Aparat sempat berusaha meminta pelaku menyerahkan diri secara baik-baik, namun imbauan itu diabaikan.

Karena tidak mau menyerah, polisi melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap pelaku dengan penembakan.

"Korban anggota Polri meninggal dunia dan pelaku juga meninggal dunia," jelas dia.

Baca Juga: Viral, Video Polisi Pukuli Pantat Masyarakat yang Tak Pakai Masker Seperti di India: Memang Harus Tegas Begitu...

Setelah pelaku dilumpuhkan, aparat langsung melakukan olah TKP.

Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat dokumen ISIS sebagai barang milik pelaku.

Termasuk sepeda motor, turut ditemukan pula jerigen berisi bensin, pedang, bendera hitam identitas ISIS berbentuk syal, satu KTP, satu lembar surat wasiat, dan satu buah Al Quran kecil.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif penyerangan. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya