Polisi Tewas Ditebas Pedang Samurai, Pelaku Nyatanya Masih Remaja Labil

Selasa, 02 Juni 2020 | 15:42
Kompas.com/Ist

Polisi Tewas Ditebas Pedang Samurai, Pelaku Nyatanya Masih Remaja Labil

Sosok.ID - Penyerangan terjadi di Mapolsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan pada Senin (1/6/2020) dini hari.

Penyerang merupakan seorang pemuda dengan membawa pedang Samurai (Katana).

Pelaku penyerangan lantas menebas seorang anggota polisi yang yang seda g berjaga malam, Brigadir Leonardo Latupapua.

Korban meninggal seketika di tempat kejadian.

Baca Juga: Di Hadapan Mantan Suami yang Juga Bapak dari Mempelai Pria, Emak-emak 62 Tahun Nikahi Anak Kandungnya yang Masih Berusia 9 Tahun karena Terlalu Cinta

Pelaku bernama Abdul Rahman yang juga sempat meledakkan mobil dinas Polsek Daha itu rupanya berusia 19 tahun.

Ledakkan mobil

Senin (1/6/2020) dini hari, pemuda yang diketahui bernama Abdul Rahman mendatangi Mapolsek Daha Selatan.

Pria 19 tahun tersebut membawa senjata tajam jenis katana.

Setibanya di Mapolsek, pelaku membakar mobil dinas kepolisian hingga meledak. Ledakan membuat petugas piket malam memeriksa sumber suara.

Baca Juga: Ebola, Infeksi Virus Paling Mematikan Kembali Muncul di Tengah Pandemi Covid-19, WHO: Ancaman Kesehatan Kita Bukan Hanya Corona

"Dia kan bakar mobil terus meledak, kemudian salah satu anggota di dalam keluar, pada saat keluar langsung berhadapan dengan pelaku," ungkap Kapolres Hulu Sungai Selatan AKBP Dedy Eka Jaya.

Serang petugas hingga tewas

Mendengar suara ledakan, salah seorang petugas piket malam Brigadir Leonardo Latupapua pun menghampiri sumber suara.

Saat itulah Leonardo dan pelaku berhadapan. Duel terjadi. Abdul Rahman menyerang Brigadir Leonardo dengan senjata tajam hingga tewas tersungkur.

"Kejadiannya pada Senin dini hari. Pelakunya satu orang membawa samurai dan langsung menyerang anggota," ujar Dedy.

Baca Juga: Ngamuk di Rumah Sakit, Keluarga Nekat Bawa Paksa Jenazah PDP, Ngotot Kerabatnya Tak Meninggal karena Covid-19

Dedy menjelaskan, saat diserang, Brigadir Leonardo Latupapua sempat memberikan perlawanan kepada pelaku.

"Anggota yang meninggal dunia itu kan karena terjadi perlawanan, dia memberikan perlawanan," ujar Dedy.

Pelaku tewas ditembak

Mendengar keributan, Brigadir Djoman Sahat Manik dan Bripda M Azmi ikut mengecek. "Yang keluar kan awalnya Brigadir Leonardo Latupapua, mendengar keributan di luar, dua orang anggota lainnya baru keluar," tutur dia.

Baca Juga: Menari di Atas Penderitaan Orang, ISIS Yakini Virus Corona adalah Azab dari Tuhan, Merasa Senang karena Covid-19 Buat Musuhya Kelimpungan

Betapa kagetnya keduanya karena melihat rekan mereka roboh bersimbah darah di ruangan sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT).

Ketika akan menolong korban, pelaku yang masih belasan tahun malah mengejar mereka.

Anggota yang dikejar tersebut lari ke ruang intel dan binmas serta mengunci ruangan dari dalam sambil meminta bantuan menelepon ke Polres Hulu Sungai Selatan.

Anggota polisi yang datang meminta pelaku menyerahkan diri.

Karena menolak, pelaku ditembak hingga tewas.

"Korban anggota Polri meninggal dunia dan pelaku juga meninggal dunia," jelas dia.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan turut ditemukan dokumen terkait ISIS.

Kini aparat masih mendalami motif penyerangan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Polisi Tewas Diserang Katana, Pelaku Belasan Tahun, Berawal Ledakkan Mobil Patroli"

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Kompas.com