Semakin Memanas, Rusia Kirim 14 Jet Tempur Jenis MiG 29 dan SU-24, AS Ogah Kalah Hingga Terjunkan Pasukan Khusus di Tunisia, Ada Apa?

Minggu, 31 Mei 2020 | 16:00
Aviation Geek Club

(Ilustrasi) Semakin Memanas, Rusia Kirim 14 Jet Tempur Jenis MiG 24 dan SU-24, AS Ogah Kalah Hingga Terjunkan Pasukan Khusus di Tunisia, Ada Apa?

Sosok.ID - Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan Brigade Bantuan Pasukan Keamanan ke Tunisia untuk pelatihan, sebagai bagian dari program bantuannya dengan negara Afrika Utara, di tengah kekhawatiran atas aktivitas Rusia di Libya.

Perang saudara Libya telah menarik kekuatan regional dan global, mendorong apa yang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebut sebagai gelombang besar senjata dan pejuang ke wilayah itu, yang melanggar embargo senjata.

"Ketika Rusia terus mengipasi kobaran konflik Libya, keamanan regional di Afrika Utara menjadi perhatian yang meningkat," kata Komando Afrika AS dalam sebuah pernyataan, Jumat (29/5), seperti dikutip Reuters.

"Kami mencari cara baru untuk mengatasi masalah keamanan bersama dengan Tunisia, termasuk penggunaan Brigade Bantuan Pasukan Keamanan kami," ujar Komando Afrika AS.

Baca Juga: Sering Ngeluh Mual dan Tak Nafsu Makan, Perut Gadis 8 Tahun Ini Ternyata Dipenuhi Gumpalan Misterius, Terungkap Kebiasaan Tak Lazim sang Bocah yang Jadi Penyebabnya

Tapi, Komando Afrika AS menyebutkan, Brigade Bantuan Pasukan Keamanan merupakan unit pelatihan kecil sebagai bagian dari bantuan militer dan tidak menyiratkan pasukan militer tempur.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Tunisia pada Sabtu (30/5) mengatakan, AS adalah mitra utama dalam upaya membangun kemampuan operasional pasukan militernya.

Sebelumnya, militer AS mengungkapkan pada Rabu (27/5), militer Rusia telah mengirimkan 14 jet tempur MiG 29 dan Su-24 ke Pangkalan Udara Jufra Tentara Nasional Libya (LNA), meskipun ada penolakan dari LNA dan anggota Parlemen Rusia.

Baca Juga: Tak Sudi Anaknya Dibawa Kembali ke Rumah Sakit, Keluarga Pasien Covid-19 Nekat Peluk Polisi yang Hendak Menjemput

Intisari-Online.com
Intisari-Online.com

ilustrasi parade jet tempur F-14

Kekhawatiran terbesar AS

Mesir, Rusia, dan Uni Emirat Arab mendukung LNA pimpinan Khalifa Haftar yang berbasis di Libya Timur, yang melancarkan serangan tahun lalu untuk merebut Ibu Kota Tripoli.

Brigadir Jenderal AS Gregory Hadfield, Wakil Direktur Direktorat Intelijen Komando Afrika AS, menyebutkan, jalur penerbangan pesawat tempur Rusia melewati Iran dan Suriah sebelum mencapai Libya.

Baca Juga: Kisah Suami Hamil 8 Bulan dan Kerap Pamer Foto Perut Buncit di Instagram, Begini Kisahnya

Menurut Hadfield, pesawat tempur itu belum digunakan tetapi bisa menambah kemampuan baru untuk LNA, yang sejauh ini gagal dalam upaya selama setahun terakhir merebut Tripoli dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui dunia internasional.

Tapi, Hadfield memperingatkan, Moskow mungkin tidak membutuhkan kemenangan langsung LNA untuk memajukan kepentingan Rusia.

Baca Juga: Kematian Bahkan Tak Sanggup Mengakhiri Penderitaannya, Inilah Kisah Wanita yang Seumur Hidupnya Harus Menanggung Derita Gegara Terlahir Buruk Rupa, Selalu Jadi Tontonan Meski Sudah Meninggal Dunia

"Mendukung LNA dan mendukung Haftar, ini benar-benar bukan tentang memenangkan perang, ini tentang mengembangkan benteng," kata Hadfield seperti dilansir Reuters.

Kekhawatiran terbesar AS adalah, jika Moskow menggunakan lokasi seperti Libya untuk menembakkan rudal.

"Jika Rusia mengamankan posisi permanen di Libya dan, lebih buruk lagi, menyebarkan sistem rudal jarak jauh, itu akan menjadi pengubah permainan bagi Eropa, NATO dan banyak negara Barat," sebut Hadfield.

(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Rusia kirim jet tempur ke Libya, AS terjunkan pasukan di Tunisia"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya