Sosok.ID - Perasaan cinta bisa timbul di mana saja juga kepada siapa pun.
Sebab, tak ada yang bisa mengontrol perasaan tersebut.
Begitu pula yang dirasakan oleh gadis 13 tahun asal Iran ini.
Ia tak bisa menahan rasa cintanya kepada om-om yang berusia 21 tahun lebih tua darinya.
Tapi, perasaan cintanya pada pria 35 tahun itu justru membuat hidupnya berakhir dengan tragis.
Sebab, menurut media lokal, kepala gadis itu dipenggal oleh ayahnya sendiri saat ia tengah tertidur pulas.
Tindakan kejam sang ayah dilakukan untuk menjaga kehormatan.
Romina Ashrafi dibunuh menggunakan celurit di rumahnya di Hovigh, Kabupaten Talesh, sebagai bentuk hukuman, kata laporan.
Ia jatuh cinta dengan pria yang lebih tua dan berencana untuk melarikan diri, lapor International TV.
Romina awalnya melarikan diri bersama dengan Bahamn Khavari (34) usai ayahnya marah besar.
Melansir dari Daily Mail, sang ayah marah karena tak bisa menerima rencana pernikahan putrinya itu dengan Bahamn.
Namun, keluarga dari masing-masing pihak segera menghubungi pihak berwajib.
Setelah dilakukan pencarian selama 5 hari, polisi akhirnya menemukan pasangan itu dan membawa Romina pulang.
Media lokal mengatakan bahwa Romina sempat mengatakan pada pihak berwenang kalau nyawanya terancam bila berada di rumah.
Namun, mereka tak menghiraukan dan tetap memulangkan Romina ke rumahnya seperti aturan yang berlaku di negara tersebut.
Usai membunuh putrinya, ayah Romina kemudian menyerahkan diri ke kantor polisi untuk mengakui kejahatannya.
Ia datang sambil membawa senjata yang sudah berlumuran darah.
Gubernur distrik Kazem Razmi mengatakan ayah gadis itu ditahan dan penyelidikan terhadap kasus ini sedang berlangsung.
Wakil Presiden untuk Urusan Wanita Masoumeh Ebtekar telah mengeluarkan 'perintah khusus' untuk menyelidiki kasus ini, kata Iran International.
Bila terbukti bersalah, ayah Romina terancam hukuman penjara 10 tahun.
Ia bisa lolos dari hukuman mati karena ia adalah wani Romina, yang dalam Hukum Pidana Islam berarti ia dibebaskan dari 'qisas' atau 'pembalasan dalam bentuk serupa', Al Arabiya melaporkan.
Hukum syariah mengakatan bahwa hanya 'keturunan sedarah' lah yang dapat menuntut pembunuhan dalam keluarga.
Artinya, sebagian besar pembunuhan untuk menjaga kehormatan tidak dihukum karena keluarga cenderun tak menuntut hukuman mati pada anggota keluarga lainnya.
Kasus pembunuhan terhadap Romina telah membuat seluruh warga Iran terkejut.
Baca Juga: Terjebak di Bali Gegara Pandemi Covid-19, Wanita Asal Kirgizstan Jutru Kepincut Cinta Pria Lampung
Presiden Hassan Rouhani pun langsung mendesak kabinetnya untuk segera membuat hukum yang lebih sepadan untuk kasus pembunuhan untuk menjaga kehormatan.
Fariba Sahrei, editor senior di Iran International mengatakan :
"Setiap tahun di Iran, wanita dan anak perempuan dibunuh oleh saudara lelaki mereka dengan kedok untuk menjaga kehormatan mereka.
"Tetapi pembunuhan dalam kasus Romina Ashrafi adalah salah satu yang mengejutkan negara tersebut dan seluruh dunia."
Jumlah pasti kasus pembunuhan untuk menjaga kehormatan di Iran memang tidak diketahui.
Tetapi, seorang pejabat kepolisian Teheran sebelumnya mengatakan ada sekitar 20 persen dari seluruh kasus pembunuhan di Iran.
(*)