Sosok.ID - Kasus corona di Indonesia masih bertambah.
Jadi, total ada 18.010 kasus corona di Indonesia, Senin (18/5/2020).
Rinciannya dari 18.010 ribu itu ialah : 12.495 dirawat, 1.191 meninggal dunia dan 4.324 dinyatakan sembuh.
Meski pandemi tersebut masih terus berlangsung, ada sejumlah kabar baik yang dapat disimak soal kondisi dan penanganan virus corona di Indonesia.
Berikut adalah beberapa kabar baik yang terjadi dalam sepekan terakhir:
1. Jumlah pasien sembuh terus meningkat
Menurut data yang diumumkan oleh pemerintah pada hari Minggu (17/5/2020), ada 218 kasus kesembuhan baru.
Artinya, jumlah total pasien sembuh dari virus corona di Indonesia menjadi sebanyak 4.129 orang.
Adapun kasus pasien sembuh yang baru diumumkan pada hari Minggu ini berasal dari wilayah-wilayah berikut:
Bali (7 orang) Banten (1 orang)
Bangka Belitung (16 orang)
DIY (8 orang)
DKI Jakarta (11 orang)
Jambi (1 orang)
Jawa Barat (58 orang)
Jawa Timur (10 orang) Kalimantan Barat (2 orang)
Kalimantan Timur (3 orang)
Kalimantan Selatan (49 orang) Kalimantan Utara (12 orang)
NTB (12 orang)
Sumatera Barat (4 orang)
Sumatera Utara (5 orang)
Sulawesi Selatan (7 orang)
Sulawesi Tengah (2 orang)
Riau (6 orang)
NTT (4 orang)
2. 6 provinsi tidak laporkan kasus baru
Pada hari Minggu (17/5/2020), dari 489 kasus baru yang dikonfirmasi, 6 provinsi tidak melaporkan adanya kasus baru di wilayahnya. Adapun 6 provinsi tersebut adalah:
Provinsi Aceh
Provinsi Bangka Belitung
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepulauan Riau
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Barat
3. Ilmuwan Jabar temukan 2 alat pendeteksi corona
Melansir Kompas.com, Kamis (14/5/2020), para ilmuwan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan dua alat baru yang dapat mendeteksi virus corona atau Covid-19.
Kedua alat tersebut yaitu Deteksi CePAD atau rapid test 2.0 dan Surface Plasmon Resonance (SPR).
Ketua Tim Riset Diagnostic Covid-19 Unpad Muhammad Yusufmenjelaskan bahwa Deteksi CePAD atau rapid test 2.0 dapat lebih cepat dalam mendeteksi virus.
Sebab, tidak perlu menunggu pembentukan antibodi saat tubuh terinfeksi patogen. Cara kerjanya, sampel swab dibubuhkan di permukaan alat rapid test 2.0 dan hasil akan keluar dalam rentang waktu 15 menit.
Sedangkan SPR dibuat atas kerja sama Unpad, ITB, dan BPPT.
Alat ini berukuran seperti aki mobil dan berfungsi sebagai detektor portabel Covid-19. SPR disebut dapat memeriksa hingga 8 sampel sekaligus.
4. Pemerintah datangkan lagi cartridge mesin TCM
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut bahwa pemerintah telah mendatangkan 6.300 alat konversi berupa cartridge untuk mesin tes cepat molekuler (TCM) untuk mendeteksi Covid-19.
"Kami sudah mengirimkan 6.300 cartridge ke 64 rumah sakit di 64 kabupaten/kota di 30 provinsi" kata Yuri sebagaimana dikutip Kompas.com, 13 Mei 2020.
Selain itu, ia mengatakan bahwa pemerintah juga memanfaatkan mesin PCR yang digunakan untuk melakukan tes viral load HIV/AIDS.
5. Kemenristek berhasil kembangkan alat tes Covid-19
Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Kementerian Riset dan Teknologi dan Badan Riset Industri Nasional telah berhasil mengembangkan sejumlah peralatan untuk melakukan tes virus corona Covid-19.
"Saya menerima laporan dari Kemenristek dan BRIN yang berhasil mengembangkan PCR test kit, non PCR diagnostic test, dan juga ventilator, serta mobile BSL 2" kata Jokowi sebagaimana dikutip Kompas.com, 11 Mei 2020.
Ia berharap bahwa produksi massal dapat dilakukan pada akhir Mei atau awal Juni mendatang.
"Sehingga kita tidak tergantung lagi pada produk-produk impor dari negara lain," ujar dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update, 5 Kabar Baik soal Kondisi dan Penanganan Virus Corona di Indonesia"