Merasa Tak Dianggap, Wakil Bupati Aceh Tengah Nekat Labrak Bupati di Tengah Rapat Kedinasan, Ancam Bunuh sang Mitra karena Tak Dilibatkan dalam Proyek Rp 17 Miliar

Jumat, 15 Mei 2020 | 10:15
KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar (Tengah) saat berada diruang Pendopo Bupati Aceh Tengah.

Sosok.ID - Keributan terjadi di tengah rapat kedinasan pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terkait penanganan virus corona (Covid-19) dan banjir bandang.

Suasana rapat pada Rabu (13/5/2020) yang semula tenang berubah menjadi kacau ketika Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus datang.

Pasalnya ia datang sambil memaki-maki Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar.

Bahkan Firdaus sampai mengancam akan membunuh Shabela dan keluarganya.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan,Dalam Sebulan 6 Petani Meninggal Dunia Gegara Jebakan Tikus yang Mereka Pasang Sendiri, Bupati Sragen Sampai Geram: Hukuman Pidana Akan Berlaku

Melansir dari Antara, akibat keributan itu, Shabela mengaku nyaris terlibat baku hantam dengan Firdaus.

Menurut informasi dari Shabela, Firdaus datang tiba-tiba ke temat rapat, yakni di ruang tamu Pendopo.

Firdaus datang dengan penuh amarah sambil mengeluarkan kata-kata tak pantas.

Bahkan, Firdaus juga turut mengancam akan membunuhnya.

Baca Juga: Ealah, Bagi-bagi Sembako Bantuan Corona dari Bupati, Camat Penyetor malah Bilang: Harus Dua Periode Ya!

"Mereka memancing saya untuk keluar dari Pendopo dan mengancam akan membunuh," ujar Shabela, Kamis (14/5/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Antara.

Bukan hanya Shabela, Firdaus jga mengancam akan menghabisi nyawa keluarga sang Bupati.

“Malam itu mereka sudah berencana akan melukai saya dan keluarga," terang Shabela.

Terkait dengan kedatangan Firdaus, Shabela mengaku tak tahu menahu mengapa rekannya bisa melakukan hal nekat tersebut.

Baca Juga: Takut Dimanfaatkan Lawan Politik, Bupati Klaten Bakal Usut Oknum Pembuat Viral Stiker Hand Sanitizer Bergambar Dirinya

Shabela juga mengaku tak mengerti soal proyek yang dimaksud oleh Firdaus.

"Saya tidak mengerti dengan pertanyaan Firdaus terkait dengan proyek," ujar Shabela.

Namun, kedatangan Firdaus cukup membuatnya resah karena keluarganya juga turut dilibatkan.

"Kadatangan mereka ke kediaman saya sungguh membuat keluarga besar resah, ini tidak bisa dibiarkan," ujar Shabela.

Baca Juga: Stiker Dirinya di Hand Sanitizer Pemberian Kemensos, Bupati Klaten Kena Peringatan Keras Dari Gubernur

Karena itu lah, Shabela berniat untuk melaporkan Firdaus ke polisi.

Sementara itu, melansir dari Kompas.com, Firdaus mengaku siap menghadapi laporan dari Shabela.

"Silakan, saya siap menghadapi,"kata Firdaus, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

"Namun saya juga akan melaporkan Shabela terkait kasus yang lebih besar dari kasus ini," tambahnya.

Baca Juga: Stiker Fotonya Nempel dan Timpa Botol Hand Sanitizer dari Kemensos Hingga Viral, Bupati Klaten Sebut Ada Kekeliruan: Mestinya Tak Ditempeli

Adapaun, Firdaus mengaku datang dengan penuh emosi lantaran ia merasa tak pernah dianggap kedudukannya sebagai Wakil Bupati.

"Saya tidak ingat ada mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, apalagi mengancam.

"Namun saya meluapkan kekesalan saya kepada Bupati, karena merasa tidak dihargai sebagai wakilnya," kata Firdaus.

Firdaus mengaku kecewa tak dilibatkan dalam proyek senilai Rp 17 milliar yang dikerjakan oleh sejumlah instansi.

Baca Juga: Keliling Kampung-kampung Bawa Peti Mati, Bupati di Sulawesi Utara Sukses Sosialisasikan Penanganan Covid-19: Inilah Jubir Corona Terbaik

"Ini kegiatan Dinas Kesehatan dan RSU Datu Beru, tidak ada koordinasi dengan saya selaku wakilnya. Ini kan tidak pantas," sebut Firdaus.

Selain itu, ada masalah lain yang membuatnya kecewa sampai melakukan hal nekat.

Yakni soal komitmen yang ia buat bersama Shabela saat mencalonkan diri sebagai pasangan kepala daerah.

"Kita punya komitmen tertulis dan tidak tertulis saat kita calon sampai saat baru menjabat.

Baca Juga: Beri PeringatanBahaya Corona ke Warganya, Bupati Ini Keliling Daerah Sembari Bawa Peti Mati : Covid-19 Jenis Virus Lemah tapi Kejam

"Saya rasa komitmen tertulis itu sudah dibuang oleh dirinya (Shabela)," ujar Firdaus.

Menurutnya, ada beberapa kewenangan yang seharusnya berada di bawah kendalinya.

Tetapi dalam praktiknya, kewenangan itu tak jatuh padanya.

"Ada beberapa dinas yang kewenangannya menjadi kewenangan saya, ada sekitar delapan dinas.

Baca Juga: Terjun ke Laut, Sejumlah Penumpang Kapal Ketakutan Saat Ada Kabar 3 ABK Terifeksi Virus Corona, Begini Video Detik-detik Mencekam Tersebut!

"Namun ternyata tidak sesuai kesepakatan," terang Firdaus.

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Kompas.com, Antara