Satu Keluarga Lakukan Ritual Aneh Hingga Kesurupan dan Tebas Leher Anak Gadisnya Secara Sadis Serta Sandera Warga Desa, Video Penyergapanya Menegangkan!

Selasa, 12 Mei 2020 | 15:35
Kolase tangkapan layar Youtube/Kompas TV

Satu Keluarga Lakukan Ritual Aneh Hingga Kesurupan dan Tebas Leher Anak Gadisnya Secara Sadis Serta Sandera Warga Desa, Video Penyergapanya Menegangkan!

Sosok.ID - Ritual aneh dilakukan oleh satu keluarga di Pattaneteang kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Tak hanya lakukan ritual gaib, satu keluarga itupun disebut kesurupan makhluk tak kasat mata.

Hal itupun membuat gegar warga desa, lantaran ritual itupun memakan korban jiwa.

Salah satu anak gadis yang masih berusia 16 tahun menjadi korban ritual keluarganya.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Coba Bikin Gertak Tentara AS, Iran Gelar Latihan Kapal Perang di Teluk, Rudal Justru Sasar Kawan Sendiri Sampai Tewaskan 19 Orang

Dengan sadis nyawanya melayang di tangan sang ayah, DA (50) yang tega menggorok leher sang anak.

Bahkan darah korban ditemukan oleh petugas kepolisian yang datang ke lokasi ditampung di bawah kolong rumah keluarga tersebut.

Diduga keluarga tersebut sedang menjalankan ritual ilmu hitam di kediaman mereka hingga kejadian kesurupan itu terjadi.

Tak hanya menggorok anaknya sendiri, DA juga nekat membacok tetangganya sendiri dan menyeret dua orang tetangga lainnya ke rumahnya.

Baca Juga: Papa Angkat Syahrini Singgung Keperawanan dan Video Porno: Kalau Dia Membantah, Suruh Sumpah di Atas Al-Qur'an!

Tangkapan layar Youtube/kompas TV
Tangkapan layar Youtube/kompas TV

Proses pengepungan rumah keluarga yang melakukan ritual ilmu hitam

Beruntung warga yang disandera tersebut bisa menyelamatkan diri.

Keduanya Usman (34) dan Irfan (18) pun berhasil kabur dari rumah panggung yang dijadikan tempat menjalankan ritual ilmu hitam tersebut.

Melansir dari Kompas.com, Ahmad salah satu saksi mata mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu (9/5/2020) sekitar pukul 11.30 Wita.

Ahmad mengatakan bahwa keluarga tersebut seperti kesurupan hingga menyandera warga desa dan berbicara ngelantur.

Baca Juga: Seorang Pemuda Pungut Kantong Plastik Berisi Uang Rp 2,2 Miliar, Usai Itu Nasib Mujur Menimpanya

"Kerasukan satu keluarga, sandera orang, dan sembarang mereka ngomong," kata Ahmad, Minggu.

Kejadian tersebut pun dilaporkan ke kantor polisi setempat dan langsung mendatangi tempat kejadian.

Pihak kepolisian sempat melakukan negosiasi namun DA bertahan di rumah sambil membawa senjata tajam dan berteriak-teriak.

Lantaran negosiasi yang dilakukan aparat gagal, pihak kepolisian pun akhirnya merangsek ke rumah tersangka secara paksa.

Baca Juga: Bikin Jantungan, Saking Terlalu Banyaknya Koruptor Ini Menembok Rumahnya dengan Bergepok Uang

Tangkapan layar Youtube/kompas TV
Tangkapan layar Youtube/kompas TV

Penyergapan satu keluarga yang melakukan ritual ilmu hitam sedikit alot karena melawan petugas dengan senjata tajam

Hingga pada pukul 17.00 Wita akhirnya satu keluarga yang diduga kesurupan itupun berhasil diamankan,

DA sang kepala rumah tangga itu pun berhasil diamankan bersama delapan anggota keluarga lainnya yakni AN (50), RA (30), DH (28), SI (21), AD (14), AO (40), RI (24), dan RO (16).

Namun RO ditemukan telah tak bernyawa di kamar tidur, hingga pihak yang berwenang pun langsung membawa jenazah untuk kemudian diotopsi dan dimakamkan.

"Ada delapan yang kami amankan dan saat ini diamankan di Mapolres Bantaeng," kata Aipda Sandri, Paur Humas Polres Bantaeng kepada Kompas.com, melalui pesan singkat yang dikutip oleh Sosok.ID.

Baca Juga: Cederai Nama Baik Penegak Hukum Indonesia, Suami Siri Angelina Sondakh Ternyata Pernah Peras Tersangka Korupsi

"Korban yang tewas adalah salah satu keluarga dari pelaku yang juga tinggal di rumah tersebut. Untuk motif masih dalam penyelidikan," kata Sandri.

Di lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah badik satu parang dan satu buah tombak.

Kasus ini kini dalam penyelidikan Kepolisian Resort Bantaeng. (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com, YouTube, Kompas TV