Sosok.ID - Iran selama ini selalu dan akan selalu menjadi negara yang akan menentang Amerika Serikat (AS).
Keberanian serta kenekatan Iran bahkan mendapat perhatian khusus Washington.
Tapi berani dan nekat saja tak cukup untuk mengalahkan militer AS.
Yang terbaru latihan perang dilaksanakan oleh tentara angkata laut Iran belum lama ini.
Latihan tersebut diikuti oleh dua kapal perang milik Iran di Teluk Persia.
Namun nahas, niat ingin membuat gentar lawan yang dalam permasalahan ini ditujukan pada AS, Iran justru harus berduka.
Terjadi kesalahan dalam melaksanakan latihan perang laut tersebut hingga membuat sejumlah tentara meninggal dunia.
Kapal perang Konarak yang menjadi salah satu kapal yang digunakan oleh tentara angkatan laut Iran tertembak.
Kapal buatan pengangkut logistik yang dilengkapi dengan empat rudal tersebut tertembak oleh kapal Iran lainnya yang mengikuti latihan.
Insiden tersebut berada di dekat Bandar-e Jask, pada hari Minggu siang waktu setempat (10/5/2020).
" Kapal perang Konarak tertembak ketika memindahkan target latihan ke lokasi tujuan, dan tidak cukup menghindar," demikian pemberitaan televisi setempat.
Dalam insiden kecelakaan latihan perang itu membuat sebanyak 19 pelaut Iran tewas dan 15 lainnya luka-luka.
Melansir dari AFP (11/5/2020), pihak angkatan bersenjata hanya menyatakan kapal perang Konarak terlibah dalam sebuah insiden, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Kapal yang tertembak oleh kapal lain itupun segera dibawa ke galangan untuk keperluan penyelidikan teknis.
Pihak militer Iran pun meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi lebih lanjut dari insiden tersebut.
Baca Juga: Seorang Pemuda Pungut Kantong Plastik Berisi Uang Rp 2,2 Miliar, Usai Itu Nasib Mujur Menimpanya
Dalam laporan berbahasa Inggris kantor berita Tasnim, Konarak disebutkan tenggelam setelah ditembak rudal kapal perang Iran lainnya.
"Konarak tidak sengaja ditembak rudal oleh kapal kelas Moudge, Jamaran, saat latihan menembak di #TelukPersia pada 10 Mei," ulas Tasnim.
Sebanyak 15 kru yang terluka dirawat di Sistan serta Balochistan, ujar Mohammad-Mehran Aminifard, kepala rumah sakit universitas setempat.
Kepada media semi-resmi ISNA, Aminifard menerangkan dua di antara awak kapal saat ini berada dalam perawatan intensif. (*)