Sosok.ID - Ditengah pandemi corona, keadaan politik Malaysia malah memanas.
Pasalnya tampuk kekuasaan Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin mendapati Mosi Tidak Percaya.
Terlebih mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad juga melayangkan Mosi Tidak Percaya tersebut kepada Ketua Parlemen negeri Jiran Ariff Yusof pada tanggal 4 Mei 2020.
Di surat tersebut Mahathir menyatakan niatnya untuk mengajukan mosi, karena mengklaim Muhyiddin tidak memiliki dukungan mayoritas anggota parlemen untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Baca Juga: Dulu Sering Curi Ikan Indonesia, Sekarang Vietnam Kena Karma Hasil Lautnya Dijarah China
Dilansir dari The Business Times Jumat (8/5/2020), sidang parlemen Malaysia akan diadakan satu hari pada 18 Mei mendatang, namun partai-partai oposisi dan kelompok-kelompok hak asasi menyerukan sidang diperpanjang.
Pengunduran diri Mahathir Mohammad secara mendadak pada Februari menyebabkan runtuhnya pemerintahan yang dibentuknya usai menang pemilu 2018.
Muhyiddin Yassin yang telah lama mengabdi di pemerintahan Mahathir, kemudian naik menjadi PM Malaysia.
Ia didukung partai-partai politik utama yang kehilangan kekuasaan pada 2018.
Mahathir menyebut tindakan Muhyiddin sebagai pengkhianatan.
Politisi berjuluk Dr M itu memprotes pengangkatan Muhyiddin, dan mengumpulkan tanda tangan dari anggota parlemen bahwa dirinya yang mendapat dukungan mayoritas.
Namun itu semua sudah terlambat. Beberapa minggu kemudian Mahathir mengatakan, koalisi oposisi - yang didukung sekitar 108 anggota parlemen dari total 222 - tidak memiliki cukup dukungan untuk menggantikan pemerintahan saat ini.
Mahathir yang sempat dilabeli pemimpin tertua di dunia dengan usia 94 tahun, terus kehilangan dukungan sejak saat itu.
Anwar Ibrahim, pesaing lamanya, menyatakan dialah pemimpin oposisi secara formal, bukan Mahathir.
Anwar yang pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Mahathir, pada April mengatakan bersedia menunda mosi tidak percaya untuk memastikan anggota parlemen dapat fokus membahas kebijakan mengatasi pandemi virus corona, dan menghidupkan lagi perekonomian.
Muhyiddin Yassin, sementara itu, berencana mengakhiri lockdown Malaysia yang telah berlangsung selama hampir 2 bulan.
Ia juga meluncurkan stimulus 60 miliar dollar AS (Rp 895,2 triliun) untuk membantu pertumbuhan ekonomi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mosi Tidak Percaya Mahathir pada PM Malaysia Diterima Parlemen"