Sosok.ID - Jangan bepergian dari rumah saat pandemi corona.
Itu salah satu anjuran WHO agar wabah corona segera berakhir.
Tapi himbauan WHO itu kini malah membuat bingung Gubernur New York Andrew Cuomo.
Pasalnya mayoritas kasus baru Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berasal dari warga New York yang tinggal di rumah.
Baca Juga: Tanggapi Tantangan AS, China Terbangkan Jet Tempur J-15 Hingga Kerahkan Kapal Induk Liaoning
Cuomo menerangkan, temuan itu terjadi setelah pihaknya mengambil data awal data dari 100 rumah sakit, dan melibatkan 1.000 pasien.
Hasil penelitian itu menunjukkan, sebanyak 66 persen kasus baru Covid-19 berasal dari warga yang tinggal di rumah dan tidak banyak beraktivitas di luar.
Dilansir CNBC Rabu (6/5/2020), terbanyak kedua kasus baru virus corona yang mendapat perawatan adalah panti jompo dengan 18 persen.
Dalam konferensi pers, Andrew Cuomo menerangkan selain dua terbesar, kurang dari satu persen datang dari penjara, kemudian dua persen dari gelandangan.
Lalu dua persen lagi dari kelompok masyarakat lain.
"Tapi 66 persen berasal dari mereka yang di rumah saja. Jelas ini membuat kami syok," kata dia.
Gubernur New York dari Partai Demokrat itu mengatakan, awalnya dia mengira para pasien baru itu terinfeksi ketika menaiki transportasi umum.
"Namun, tidak. Karena faktanya, mereka benar-benar berada di rumah," ujar Cuomo keheranan ketika memberikan pernyataannya.
Dia melanjutkan, hampir 84 persen pasien yang dirawat di rumah sakit tidak bekerja menggunakan mobil pribadi, transportasi publik atau berjalan.
Dia menjelaskan bahwa sebagian besar dari kasus tersebut statusnya pengangguran atau mereka yang sudah pensiun. Keseluruhan, 73 persen di antaranya berumur 51 tahun ke atas.
Cuomo menuturkan, berbekal data itu, dia memaparkan para penderita dari sekitar New York City bukanlah pelancong atau tengah bekerja.
Dia juga menuturkan kasus di Big Apple, julukan kota itu, adalah minoritas, di mana setengahnya adalah Afro-Amerika atau Hispanik.
Lagi-lagi, data tersebut mengejutkannya. Sebab, selama ini pihaknya berpikir mereka yang tertular adalah pekerja esensial seperti tenaga medis atau pegawai pemerintah kota.
"(Data) ini sudah cukup memberi gambaran bagaimana Anda melindungi diri. Pemerintah sudah berbuat yang terbaik, masyarakat juga. Kini, tinggal giliran Anda," ujar dia.
Cuomo melanjutkan, rerata pasien yang dirawat di rumah sakit terus mengalami penurunan, meski dia mengatakan tren-nya cukup lambat.
Dia memaparkan sekitar 600 orang yang terinfeksi masih terlihat berjalan di rumah sakit, meski jumlah tersebut dia klaim juga menurun.
Sementara data menunjukkan angka Covid-19 menurun di New York, survei terbaru nampaknya menunjukkan kontradiksi jaminan Cuomo bahwa isolasi bisa mengurangi infeksi.
Dalam jumpa pers 13 April, dia sempat mengungkapkan takut jika menulari keluarganya meski dia sudah menerapkan serangkaian langkah pencegahan.
Meski begitu, Cuomo berusaha menekankan bahwa selama mereka memerhatikan peraturan pembatasan sosial yang berlaku, keluarga mereka aman.
Sementara itu, angka korban meninggal karena virus corona bisa jadi lebih tinggi dari yang sudah dipaparkan oleh pemerintah.
Cuomo berkata pemerintahannya belum mencatat mereka yang meninggal di rumah, dan dihitung sebagai kematian karena wabah.
Dalam data Selasa (5/5/2020), New York melaporkan 232 orang mengembuskan napas terakhir.
"Saya kira realitasnya bakal lebih buruk." (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur New York Syok Mayoritas Kasus Baru Covid-19 dari Warga yang Tinggal di Rumah"