Sosok.ID - Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan desak jurnalis, Najwa Shihab.
Najwa Shibab dimintanya untuk segera meminta maaf kepada DPR secara institusional atas apa yang telah disampaikan jurnalis tersebut sebelumnya.
Bahkan Arteria mengatakan apa yang diungkap Najwa tersebut mengada-ada dan cenderung provokatif.
Oleh sebab itu, selaku Deputi Penerangan Umum Satgas Lawan Covid-19, dirinya membantah tuduhan yang dikatakan oleh Najwa sebelumnya.
Ia pun meminta Najwa untuk sesegera mungkin meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya yang disebut Arteria sebagai sebuah fitnah.
Tak hanya fitnah, Arteria juga mengatakan bahwa Najwa secara sengaja telah menista baik pribadi maupun anggota DPR RI.
Apa yang disampaikan oleh Najwa dalam unggahan di media sosial itupun dianggapnya sudah masuk dalam konsekwensi hukum.
Bahkan Konsekwensi hukum yang menyangkut pernyatan dair Najwa itu tergolong cukup serius menurut Arteria.
Sebab menurutnya, kurang pas apa yang diungkap oleh Najwa lantaran disampaikan pada saat kondisi negara tengah menghadapi situasi pandemi covid-19.
"Saran saya secara pribadi, selaku anggota Komisi III, selaku anggota Badan Legislasi, dan selaku Deputi Penerangan Umum Satgas Lawan Covid-19 meminta Najwa minta maaf," kata Arteria dalam keterangan tertulis, Senin (4/5/2020) yang dikutip dari Kompas.com.
"Ini kan statementnya sudah dikonstruksikan dan disengaja benar-benar untuk memfitnah dan menista pribadi maupun anggota DPR," lanjut dia.
"Saya yakin banyak yang disampaikan Najwa juga belum tentu benarnya. Tapi kan mereka malas menanggapinya dan mempermasalahkannya. Saya ingatkan bahwa kesabaran orang ada batasnya, jangan sampai merasa diri berparas cinderella berhati malaikat seperti enggak punya aib dan dosa," ujar dia.
Arteria pun mengaku akan membuka aib Najwa Shihab bila tak segera meminta maaf kepada anggota DPR mengenai pernyataannya sebelumnya.
"Sadarlah sebelum terlambat. Perbaiki diri. Apa perlu kita umbar ke publik aib dan dosa serta moralmu? Apa perlu jalur hukum yang akan menjadi penentu hidupmu?" lanjut dia.
Sebelumnya, melalui sebuah video yang tersebar, Najwa mengkritik kinerja DPR di masa pandemi Covid-19.
Sebab, pada saat banyak parlemen negara lain fokus melawan penyebaran Covid-19, DPR justru terkesan mencuri kesempatan membahas RUU kontroversial, seperti RUU Cipta Kerja, RUU Pemasyarakatan, dan RKUHP.
"Membahas UU yang menyangkut hajat hidup orang banyak di masa seperti sekarang ini terlalu mengundang curiga. Di tengah pandemi, yang jatuh cinta saja berani menunda nikah. Ini kok DPR buru-buru banget seperti lagi kejar setoran?" ucap Najwa, dikutip dari Instagram @najwashihab, (3/5/2020).
"Setiap tindakan dan keputusan di masa kritis mencerminkan prioritas. Atau memang inikah prioritas wakil-wakil rakyat kami sekarang ini?" imbuh dia.
Bahkan Najwa menegaskan bahwa tidak ada satu pun RUU yang tidak penting.
Tetapi menurutnya DPR tak bisa membuat skala prioritas ditengah pandemi yang mengancam krisis dalam negeri seperti saat ini.
"Justru karena semua UU penting, aneh kalau pembahasannya diseriusi di waktu sekarang. Saat dimana perhatian dan konsentrasi kita terkuras bertahan hidup di tengah wabah," ujar Najwa.
"Jika ngotot melakukan pembahasan, jangan salahkan bila ada anggapan DPR tidak menjadikan perang melawan corona sebagai prioritas," imbuh dia.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada mekanisme yang mengatur mengenai pembahasan RUU secara virtual.
Sehingga, bila produk hasil virtual tersebut jadi makan berpotensi cacat hukum dan rawan digugat hasilnya.
(*)