AS Ancam Arab Saudi Agar Kurangi Produksi Minyak, Jika Tidak Nurut Bakal Ada Konsekuensi Serius

Jumat, 01 Mei 2020 | 14:15
Aljazeera.com

AS Ancam Arab Saudi Agar Kurangi Produksi Minyak, Jika Tidak Nurut Bakal Ada Konsekuensi Serius

Sosok.ID - Arab Saudi sedang dalam dilema berat.

Ketika beberapa waktu silam menyatakan keberaniannya melakukan perang minyak untuk menekan Rusia, kini malah Amerika Serikat (AS) yang kelojotan akan aksi Arab Saudi itu.

Seperti halnya tabiat AS yang lalu-lalu, jika kepentingan nasionalnya diganggu maka Presiden Trump bakal melakukan langkah drastis.

Dalam sebuah panggilan telepon pada 2 April, Trump mengatakan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, kecuali Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mulai memotong produksi minyak.

Baca Juga: Masih Jomblo di Usianya yang Nyaris Menyentuh Kepala 4, Luna Maya Ungkap Ketakutan Terbesarnya Setelah Ditinggal Nikah Dua Kali oleh Mantan-mantannya

Jika hal itu tak dikabulkan Trump tidak akan berdaya untuk menghentikan Kongres AS meloloskan undang-undang untuk menarik pasukan AS dari Kerajaan Arab Saudi seperti dikutip dari Reuters.

Tentu hal ini memusingkan Mohammed Bin Salman dimana jika pasukan AS ditarik dari Arab Saudi maka negaranya bakal kehilangan dukungan militer dari Paman Sam.

Lebih mengkhawatirkannya lagi kejadian ini bakal mengakhiri aliansi strategis AS-Arab Saudi yang sudah terjalin 75 tahun.

Perlu diketahui pula jika hampir 80 persen sistem persenjataan militer Arab Saudi disuplai oleh AS.

Tentu saja ancaman Trump ini sangat mengejutkan Bin Salman.

Baca Juga: Mantan Suaminya Kini Nikahi Pedangdut, Bekas Istri Sirajuddin Sempat Rancang Gaun Zaskia Gotik dan Tak Tahu Kedekatan Mereka: Cuma Kenal Gak pernah Ketemu

Trump sendiri beralasan ancaman ini juga untuk melindungi industri minyak AS dari 'krisis harga yang bersejarah.'

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters, Pemerintahan Trump memberi tahu para pemimpin Arab Saudi, bahwa tanpa pengurangan produksi, "tidak akan ada cara untuk menghentikan Kongres AS dari memberlakukan batasan yang bisa menyebabkan penarikan pasukan AS".

Saudi Press Agency
Saudi Press Agency

Hampir 80 persen persenjataan militer Arab Saudi di suplai oleh AS

Untuk penarikan pasukan AS sendiri Trump menjawab ketus ketika ditanya langsung saat wawancara pada Rabu (19/4/2020) malam di Gedung Putih.

"Saya tidak harus memberitahunya (Mohammed bin Salman)."

"Saya pikir, dia dan Presiden (Rusia) Putin, Vladimir Putin, sangat masuk akal."

Baca Juga: Kehabisan Uang dan Tak Bisa Kembali ke Negaranya, Sepasang Bule Asal Rusia Bawa Anaknya Ngamen di Pasar Untuk Bisa Makan

"Mereka tahu mereka punya masalah, dan kemudian ini terjadi," ujar Trump seperti dilansir dari Reuters.

Trump juga berharap apa yang disampaikannya kepada Mohammed Bin Salman mendapat tanggapan positif dari Riyadh.

"Mereka mengalami kesulitan membuat kesepakatan. Dan, saya bertemu melalui telepon dengannya, dan kami bisa mencapai kesepakatan untuk pengurangan produksi".

Sgt. Roderick Jacquote/Marine Corps
Sgt. Roderick Jacquote/Marine Corps

Tak banyak yang tahu jika ada sebagian unsur militer AS ditempatkan di Arab Saudi untuk mendukung kemampuan tempur negara minyak tersebut

Sementara itu Pada 12 April, di bawah tekanan dari Trump, negara-negara penghasil minyak terbesar di dunia di luar AS menyetujui pengurangan produksi terbesar yang pernah dinegosiasikan.

OPEC, Rusia, dan produsen sekutu lainnya memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), atau sekitar 10% dari output global. (Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Reuters

Baca Lainnya