Lebih Kejam dan Lebih Berbahaya Ketimbang Kim Jong Un, AS Mulai Waspada Dengan Kim Yong Jong, Sampai Kirim Intelejen Cari Data Adik Pimpinan Korea Utara

Rabu, 29 April 2020 | 20:00
(KCTV/Daily Star)

Lebih Kejam dan Lebih Berbahaya Ketimbang Kim Jong Un, AS Mulai Waspada Dengan Kim Yong Jong, Sampai Kirim Intelejen Cari Data Adik Pimpinan Korea Utara

Sosok.ID - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) sempat membaik beberapa waktu lalu.

Ditandai dengan bertemunya kedua pimpinan negara tersebut untuk membahas mengenai beberapa hal.

Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un itu sempat jadi bahan perbincangan dunia internasional.

Dalam tatap muka antara AS dan Korut itu terdapat sosok yang adik pemimpin diktator, Kim Jong Un.

Baca Juga: Syahrini Sesumbar Wajahnya Cantik Alami Tanpa Rekaan, Paranormal malah Ngomong Begini..

Sang adik, Kim Yo Jong memang diminta langsung oleh kakaknya untuk mendampinginya bertemu dengan Donald Trump.

Ternyata Sepak terjang wanita berparas cantik namun sinis tersebut mencuri perhatian AS.

Bahkan dalam beberapa berita internasional, Kim Yo Jong disebut-sebut menjadi kandidat kuat pengganti kakaknya memegang tampung kempemimpinan Korea Utara mendatang.

Tak sampai di situ saja, Kim Yo Jong juga menyita perhatian dengan sepak terjangnya yang telah menduduki posisi penting di pemerintahan Korea Utara.

Baca Juga: Dijuluki Brigade Kesenangan, Misteri Kereta Baja Kim Jong Un yang Berisi 20 Wanita Penghibur Milik Pemimpin Korut

Ia dikela sosok yang misterius dan kejam.

Bahkan beberapa pakar seputar Korea Utara menyebut Kim Yo Jong Lebih Kejam ketimbang kakaknya.

Wanita yang menghabiskan masa kecilnya di Swiss untuk menimba ilmu itu sampai tega eksekusi paman sendiri, Jang Song Thaek beberapa waktu silam.

Oleh karena minimnya informasi mengenai sosok adik pemimpin Korea Utara itupun, Dinas Intelijen AS mulai bergerak.

Baca Juga: Ayahnya Dibantai Oleh Pemerintah Kolonial Saat Ia Berusia 10 Tahun, Pria Asal Indonesia Nekat Berangkat ke Belanda Untuk Menggugat dan Berhasil, Ini Hasil Gugatannya!

Pergerakan Dinas Intelijen itu dimaksud untuk mencari dan mengumpulkan informasi mengenai adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong.

Pernyataan itu disampaikan mantan pejabat Badan Intelijen Pusat (CIA), di tengah absennya Kim kakak selama lebih dari dua pekan.

"CIA bertanggung jawab mendapatkan data dari Keluarga Kim. Tak hanya informasi faktual, tapi juga perilaku setiap individu," ucap Bruce Klingner.

Kepada Nikkei Asian Review, Klingner yang menghabiskan 20 tahun di CIA dan Badan Intelijen Pertahanan berujar, telik sandi menggelar "analisis kepemimpinan".

Baca Juga: Walaupun Bapaknya Mantan KSAD, Anak Ini Malah dapat Gemblengan Keras Demi Bisa Masuk Akademi Militer

Di luar "analisis politik", mereka mempelajari sejarah pengobatan, temperamen, kepercayaan diri, dan kecenderungan bertindak cepat.

Klingner menerangkan, CIA akan mempelajari seberapa berpengaruh Kim Yo Jong, dan bagaimana petinggi Korea Utara memandang dia.

Keberadannya saat pesta pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, Februari 2018, memberikan data awal bagi AS.

"Hasilnya, pejabat yang lebih senior dari dia memberikan penghormatan," ujar Klingner seperti diberitakan New York Post Selasa (28/4/2020).

Namun, Klingner yang kini menjadi peneliti di Heritage Foundation itu menekankan, memperoleh informasi di Korut sangatlah sulit.

Baca Juga: 8 Tahun Pacaran Kekasihnya Malah Dijodohkan dengan Orang Lain, Pria Ini Pilih Mogok Makan Berhari-hari di Depan Rumah Calon Mertua, Ogah Nyerah Meski Sempat Dilarikan ke RS

Dia mengisahkan ketika dipindah dari memantau Uni Soviet ke Korea Utara.

"Saya melihat Soviet seperti buku terbuka dibandingkan Korut," paparnya.

Walau diisukan akan mengganti kursi kakaknya sebagai pemimpin Korea Uraea, Nikkei Asian Review memprediksi Kim Pyong Il, paman Kim Jong UN yang akan berkuasa.

Sebab ketiga buah hati Kim Jong Un bersama Ri Sol Ju masih dianggap terlalu muda dan kakak tertuanya Kim Jong Chul dianggap lemah.

Baca Juga: Tanpa Disadari Masyarakat, Indonesia Sudah Menerapkan Lockdown Natural Saat Corona Pertama Kali Mewabah

Diskursus mengenai transisi kekuasaan itu dianggap terlalu prematur jika mendengar kabar terbaru yang disampaikan Korea Selatan.

Dalam rapat parlemen, Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul menyatakan bahwa mereka sudah mengetahui di mana sang pemimpin bersembunyi.

Baca Juga: Kapok! Niat Timbun Masker Biar Untung malah Buntung, Para Oknum Nakal Rugi Miliaran Rupiah, Netizen: Nunggu Banget Azab Beginian Tiba

Ki Yeon-chul berasumsi, Kim Jong Un melewatkan ulang tahun kakek sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, bukan karena sakit.

Melainkan dia menyingkir setelah muncul desas desus salah satu penjaganya diduga terinfeksi virus corona. (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber New York Post, Nikkei Asian Review