Tantang Negeri Tirai Bambu, AS Laksanakan Operasi Tempur Skala Besar di Laut Pasifik untuk Skenariokan Serbuan Amfibi ke China Daratan

Rabu, 22 April 2020 | 15:00
24th Marine Expeditionary Unit

Tantang Negeri Tirai Bambu, AS Laksanakan Operasi Tempur Skala Besar di Laut Pasifik untuk Skenariokan Serbuan Amfibi ke China Daratan

Sosok.ID - Beberapa waktu lalu, pakar militer China yang berbasis di Beijing, Wei Dongxu menyangsikan kekuatan militer Amerika Serikat (AS) yang menurun akibat wabah corona.

Wei mengatakan AS dalam waktu dekat ini belum bisa melakukan operasi tempur skala besar di lautan Pasifik terutama di Laut China Selatan (LCS).

Sama saja Wei mengibaratkan militer AS di Pasifik sedang lumpuh saat ini gegara corona.

"Dalam upaya mempertahankan citra AS tentang hegemoni maritim, operasi negara itu baru-baru ini membahayakan kesehatan dan keselamatan pelaut karena lebih banyak dari mereka yang dapat terinfeksi oleh virus corona. Ini sangat tidak bertanggung jawab," kata Wei seperti dikutip dari Global Times, Rabu (15/4/2020).

Baca Juga: Raffi Ahmad Tetap Jadi Magnet Wanita Meski Sudah Beristri Hingga Dicap Centil, Nagita Slavina Disebut Mbak You Punya Kekuatan atas Suaminya: Kalau Nggak Bisa Gantung Diri!

Alasan Wei berdasar karena keempat kapal induk US Navy yang tergabung dalam Armada ke-7 AS sedang docking gegara awaknya kena corona.

Tapi nampaknya AS amat tersinggung dengan pernyataan Wei tersebut dan benar saja kali ini mereka melakukan operasi tempur skala besar dengan skenario serbuan amfibi ke China Daratan di LCS.

Mengutip defence-blog.com, Rabu (22/4/2020) Landing Helicopter Assault (LHA 6) USS America saat ini sedang berada di LCS.

Kapal serbu amfibi tersebut saat ini sedang melaksanakan operasi tempur udara besar-besaran untuk menyambut peperangan jika sewaktu-waktu datang.

Baca Juga: Iba, Cuma Pengen Dapur Tetap Ngebul demi Makan Anak Istri, Suami Korban PHK sampai Bonyok Digebuki Warga: Sebenarnya Saya Enggak Mau Nyuri

Dari geladak USS America, diterbangkan F-35B Lightning II, MV-22B Osprey dan helikopter CH-53E Super Stallion.

Ketiga mesin perang gahar tersebut ditugaskan dalam 31st Marine Expeditionary Unit (MEU-31) untuk mendukung kepentingan Nasional AS di Indo-Pasifik.

Marine Expeditionary Unit sendiri ialah pasukan ekspedisi bagian dari United States Marine Corps (USMC) berkekuatan 2.200 ribu personel.

Petty Officer 3 Vance Hard
Petty Officer 3 Vance Hard

Jet Tempur F-35B yang tergabung dalam MEU-31 lepas landas dari geladak USS America

Jangan anggap enteng MEU-31, mereka punya satuan lapis baja, skadron jet tempur hingga helikopter hingga unit pendukung lainnya untuk melaksanakan serbuan amfibi yang diskenariokan akan terjadi di China Daratan.

Baca Juga: Pagi-pagi Buta Asyik Bercinta di Semak Belukar, Sepasang Sejoli Ini Ngacir Tanpa Baju Usai Terpergok Warga Memadu Kasih Beralas Seprai Bawa dari Rumah

Dengan segala kekuatan itu, MEU-31 ibarat 'Kodam berjalan' yang mampu sewaktu-waktu melakukan operasi militer secara mandiri tanpa harus menunggu induk pasukan lainnya.

USMC/Seaman Jomark Amazan
USMC/Seaman Jomark Amazan

MEU-31 mampu melaksanakan operasi tempur secara mandiri

Sementara itu di lain pihak, media China SCMP melaporkan jika AS ditengah wabah corona malah semakin menumpuk kekuatan militernya di LCS.

Bahkan pada 2018 silam, US Navy sudah melakukan delapan aksi operasi militer di LCS yang disebut China sebagai 'aksi yang meningkatkan risiko konfrontasi'

Bahkan Armada US Navy kerap sekali berlayar dengan jarak 12 mil laut dari wilayah China Daratan yang semakin meningkatkan tensi ketegangan.

Sejauh ini belum ada respon dari Beijing terkait hal diatas. (Seto Aji/Sosok.ID)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber scmp.com, defence-blog.com