Sosok.ID - Nama Arnold Putra tak hanya terkenal di Indonesia.
Nama sang perancang busana ini juga cukup terkenal di dunia.
Namun, beberapa waktu lalu ia mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Setelah meluncurkan produk fashion berupa tas yang kontroversial.
Sebab, ia membuat tas dari bahan yang tak lazim.
Yakni, dari lidah buaya dan tulang punggung manusia.
Arnold Putra mengaku mendapatkan material tulang punggung manusia tersebut dari sumber yang etis, yakni dari pasokan medis di Kanada.
Melansir dari Daily Mail, tas one off yang diproduksi di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) itu sudah dipasarkan pertama kali pada 2016 silam.
Kala itu, tas tersebut laku dengan harga 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 7,8 juta.
Namun, produk ini mulai mendapat perhatian setelah diunggah di akun Instagram @byarnoldputra.
Dalam keterangannya, disebutkan bahwa tulang punggung manusia yang digunakan dalam tas tersebut berasal dari bocah-bocah penderita osteoporosis.
Arnold Putra mengatakan akun tersebut tidak dipegang langsung olehnya.
Baca Juga: Ahli Virus Sebut Musim Panas Akan Akhiri Pandemi, Tapi Dengan Satu Syarat!
Tetapi, kepada Insider, Arnold Putra mengatakan memiliki kontribusi terhadap akun tersebut.
Sayangnya Arnold Putra enggan mengkonfirmasi saat dicecar pertanyaan web tersebut apakah tulang punggung tersebut benar-benar milik seorang anak manusia.
Namun para ahli menilai bahwa pegangan tas tersebut memang tulang punggung bocah.
Putra mengatakan, tulang-tulang itu didapat dari sumber medis di Kanada yang dilengkapi dengan surat-surat.
Ia menyebut bahwa material tersebut berasal dari perusahaan yang memiliki izin untuk memperdagangkan spesimen manusia yang disumbangkan untuk ilmu kedokteran tetapi kelebihan stok.
Melansir dari Kompas.com, Arnold Putra sendiri dikenal sebagai perancang busana yang memiliki gaya hidup flamboyan.
Melalui akun Instagram pribadinya @arnoldputra, ia kerap kali memamerkan kemewahan, perjalanan eksotis serta selera mode yang tinggi.
Bahkan, pada 2017 silam, namanya dimasukkan dalam kategori salah satu "kolektor mobil paling produktif di Indonesia" oleh situs Tatler Indonesia.
Akibat produknya yang kontroversial tersebut, kini unggahannya di Instagram dipenuhi dengankecaman dari warganet.
Bukan hanya dari Indonesia,kecaman juga dilontarkan dari berbagai negara di dunia.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya komentar yang menggunakan bahasa asing.
(*)