Langsung Nangis Kejer, Suara 'Tawon' Drone TNI Bikin Mak Dedah Tiarap Ketakutan, Buruh Tani Serabutan Itu Disambangi Kumpulan Prajurit di Rumahnya, Ternyata Inilah yang Terjadi!

Selasa, 14 April 2020 | 13:30
Kompas.com

Dandim 0608/Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani saat menyerahkan kunci kepada mak Dedah (57) yang rumahnya rampung direhab total para prajurit TNI.

Sosok.ID - Mak Dedah (57) warga Kampung Kampung Cijati, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tak menduga bakal ditemui prajurit TNI.

Mulanya Mak Dedah bersiap pergi bekerja ke ladang jagung yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.

Mengutip Kompas.com, Mak Ijah menggarap ladang jagung milik orang lain dengan semangat.

Sebab ia berharap hasil panen kali ini bakal melimpah dan tidak didahului babi hutan yang merusak lahan.

Baca Juga: Gegara Salah Paham, TNI-Polri Berujung Bentrok di Papua, Tiga Polisi Memberamo Raya Tewas Tertembak, Dua Lainnya Luka-luka

Oleh karenanya wanita paruh baya itu giat mengontrol kebuh di pagi, siang, maupun malam hari.

Sedang asik mencabuti rumput liar, Mak Dedah dibuat ketakutan dengan suara dengung "tawon" yang nyaringnya bukan kepalang.

Ia mencari-cari sumber suara, tidak ketemu. Maka dirinya memilih tiarap. Merunduk takut disengat segerombolan tawon ganas.

"Suaranya seperti tawon, saya lalu tiarap, yang lain juga ikut tiarap, saya tutupi kepala dengan caping, takut disengat," tutur mak Dedah, Senin (13/4/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Lagi! Peluru KKB Berondong Satgas Amole PT Freeport Indonesia,Satu Anggota Brimob Terluka, Pasukan TNI-Polri Siagakan Aksi Susulan

Usut punya usut, Mak Dedah baru sadar bahwa suara itu bukan muncul dari tawon, melainkan drone prajurit TNI.

Masih di kebun, Mak Dedah diminta pulang. Sesampainya di rumah para TNI menunggunya, ia pun datang dengan bingung dan penuh tanya.

"Di rumah ternyata sudah banyak orang, ada bapak-bapak tentara. Saya jadi heran dan takut, ada apa ini," ucapnya.

Sibuk berfikir apa kesalahannya, rasa takut Mak Dedah sontak hilang kala tau tujuan kedatangan para prajurit itu.

Baca Juga: 16 Tahun Berkiprah sebagai Prajurit hingga Rela Mengabdi untuk Pasukan Perdamaian di Lebanon, AHY Sakit Hati dan Sampaikan Hal Ini saat Netizen Sebut TNI RI Kerjanya cuma Tidur-tiduran Saja

Bercucuran air mata Mak Dedah mengucap syukur saat mendengar gubuk reyotnya hendak diperbaiki.

Program TNI Manunggal Membangun Desa

Rupanya drone yang membuat Mak Dedah tiarap adalah milik Kodim 0608/Cianjur.

Diketahui, mereka sedang melakukan pemetaan untuk program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang akan dilaksanakan di wilayah terpencil di kota Cianjur itu.

Mengutip Kompas.com, rumah Mak Dedah menjadi satu dari empat rumah tak layak huni yang bakal direnovasi prajurit TNI dalam program TMDD ke-107.

“Salah satunya rumah ibu Dedah ini. Semoga bisa nyaman ditinggali,” ucap Dandim 0608/Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani selaku dansatgas.

Baca Juga: Fakta Emak-emak Bentak TNI Polri Tolak Isolasi Mandiri, Wali Kota Solo: Mentang-mentang Kaya Jangan Merendahkan, Nggak Mau Diatur Jangan di Solo!

Mak Dedah sebagai janda beranak dua, tinggal di rumah panggung berdinding kayu itu dengan 4 cucu dan satu cicitnya.

Kondisi bangunannya sudah sangat memprihatinkan. Atap dan dindingnya jebol, tiang penyangga mulai keropos, bilik bambu yang hampir ambruk, serta banyak material yang sudah meninggalkan kerangkanya.

Mak Dedah bahkan tak memiliki dapur dan kamar mandi.

Sebab kamar mandinya telah lama rusak dan tidak memiliki atap, membuatnya banjir di kala hujan.

Baca Juga: Asah Kemampuan, Penerbang Tempur Sukhoi Su-27/30 TNI AU Berlatih Peperangan Udara Jarak Jauh

Ia pun terpaksa menjadikan ruang kosong di samping rumahnya sebagai dapur.

Sementara kebutuhan mandi cuci kakus dilakukannya di jamban umum.

Buruh tani serabutan itu sebenarnya memiliki anak, namun karena enggan merepotkan, ia meninggali rumah warisan suaminya yang meninggal 10 tahun silam.

"Tapi, karena semakin rusak dan takut ambruk, saya pun mengungsi ke rumah anak di kampung sebelah. Kalau malam hari tidur di sana, tapi siangnya tetap di sini," ucap Mak Dedah.

Baca Juga: Berbeda Dengan Negara Lain, Begini Cara Indonesia Gotong Royong Tangani Virus Corona, dari Pemerintah, Tim Medis, TNI-Polri Hingga Artis dan Konglomerat Saling Bantu

Para masyarakat mengucap syukur dan berterimakasih kepada prajurit TNI

Betapa senangnya Mak Dedah sekarang, rumahnya telah berdiri tegak dengan dinding bata berlapis semen. Ia pun tiada hentinya mngucap syukur.

"Saya tak menyangka, rumah ini akhirnya bisa diperbaiki. Semoga Allah Swt membalas kebaikan bapak-bapak tentara, dan semakin sayang kepada rakyat," ucapnya penuh haru.

Melansir Kompas.com, Selasa (14/4), pembangunan rutilahu adalah satu dari sekian program fisik yang dilaksanakan Kodim 0608/Cianjur.

Pembangunan rutilahu dianggap sebagai wujud kepedulian TNI terhadap rakyat.

Baca Juga: Viral! Aksi Heroik 3 Prajurit TNI Selamatkan Warga Saat Dengar Suara Drum Bahan Bakar Meledak di Tengah Pemukiman

Tak hanya membangun rumah, ratusan prajurit juga bahu-membahu dibantu warga memperbaiki jalan sepanjang 2 km, membangun jamban, tempat ibadah, pos ronda, dan sarana umum lainnya.

Selama 21 hari terhitung sejak 16 Maret 2020, sebanyak 150 prajurit TNI tinggal di rumah-rumah penduduk untuk membangun kampung terpencil dan terisolir di wilayah Cianjur bagian utara itu, mengutip Kompas.com.

Para prajurit juga turut mengedukasi masyarakat tentang kesehatan, kewirausahaan, ketahanan pangan, penyuluhan hukum dan bahaya narkoba, pandemi corona, serta lainnya.

Baca Juga: Ditengah Kabar Su-35 Batal Dibeli, TNI Kunjungi Markas Terkuat AL Rusia di Vladivostok Tempat Bersarangnya Kapal Perang Destroyer Negeri Beruang Merah

Para warga tak henti-hentinya mengucap syukur. Mereka berterima kasih atas kebaikan para tentara yang datang ke desa kecilnya.

“Semoga menjadi amal jariyah untuk bapak-bapak tentara. Terima kasih banyak, bapak,” ucap Inah (53), perempuan paruh baya yang rumahnya juga direnovasi, dikutip dari Kompas.com (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya