Mulai Ditinggalkan Masyarakat, Om Hao Sebut Kebiasaan yang Harus Dilakukan Manusia untuk Menghindari Virus Corona Sudah Diterapkan Leluhur Indonesia Sejak Dahulu Kala

Senin, 13 April 2020 | 12:17
Tangkapan Layar Youtube Kisah Tanah Jawa

Om Hao beberkan filosofi peninggalan leluhur mengenai cuci tangan yang banyak ditinggalkan orang Indonesia

Sosok.ID - Hal-hal yang harus dilakukan manusia ketika menghadapi pandemi Covid-19 ini ternyata sudah diterapkan oleh leluhur Indonesia.

Hal ini disampaikan langsung oleh ahli spiritual kondang, Om Hao.

Saat ini wabah corona masih menjadi momok.

Tak sedikit yang bertanya kapan wabah corona akan berakhir.

Baca Juga: Cara Pemakaman Jenazah Pasien Virus Corona di Madinah Ini Mengharukan, Ditempatkan di Tempat Paling Mulia Seperti Keluarga dan Sahabat Nabi

Ahli spiritual kondang, Om Hao pun menjawab mengenai kegelisahan yang kini banyak dirasakan masyarakat.

Seakan ada hikmah di balik cobaan, Om Hao menyinggung beberapa hal yang berkaitan dengan wabah corona saat ini.

Om Hao berpesan agar manusia lebih menjaga kebersihan diri.

Bahkan, dikatakan kalau kebiasaan tersebut sudah ada sejak zaman dahulu.

Baca Juga: Wow, Petinggi Sunda Empire Sesumbar Mampu Atasi Pandemi Covid-19: Kalau Saya Bilang Berhenti, Corona Harusnya Berhenti!

"Ya, ini sebenarnya berkaitan dengan juga dengan kebersihan yang pertama ya, jika kita ingat di setiap rumah, di tahun 60-70an itu pasti disediakan tempat untuk cuci tangan," jelas Om Hao dikutip dari kanal YouTube Kisah Tanah Jawa' (4/4/2020).

"Ini mengandung filosofi bahwasannya setiap orang yang dari luar rumah, entah itu bekerja, sekolah, ada urusan, ada keperluan pasti membawa kotor saat keluar dan diimbau agar kotoran ini yang bersifat medis, non medis, bersifat spiritual, ataupun juga bersifat metafisika itu agar tidak terbawa masuk ke dalam rumah," sambungnya.

Ahli spiritual kondang itu juga menyampaikan kalau di tengah wabah corona ini dianjurkan menjaga pola makan.

YouTube/ Kisah Tanah Jawa

Om Hao menjelaskan pesannya mengenai hikmah dari wabah corona.

"Termasuk ini yang harus dikonsumsi ya, karena kan kalau kita melihat virus ini masa hidupnya kurang lebih 14-15 hari, memang kita harus menjaga imunitas kita.

Baca Juga: Cuma Modal Baju yang Nempel di Badan, 77 TKI Wanita dan Anak-anak bahkanBayi Balik ke Indonesia dari Malaysia di Tengah Corona, PPPA Sumut:Semangat Ibu-ibu, Kita Jadikan Ini Pelajaran

"Secara kesehatan dan macam-macam dengan mengonsumsi beberapa ramuan tradisional, herbal yang sebenernya beribu-ribu tahun lalu, beratus-ratus tahun lalu ini dipergunakan untuk memerkuat daya tahan tubuh.

"Seperti jahe merah, kunyit, kemudian ada kunyit putih juga, ada beberapa daun-daunan tertentu, seperti daun serai dan macam-macam," beber Om Hao.

Dua kebiasaan tersebut saat ini memang sudah jarang dilakukan masyarakat pada umumnya.

Om Hao pun menyinggung soal masyarakat yang mulai meninggalkan akar budayanya.

Baca Juga: Cuma Modal Baju yang Nempel di Badan, 77 TKI Wanita dan Anak-anak bahkanBayi Balik ke Indonesia dari Malaysia di Tengah Corona, PPPA Sumut:Semangat Ibu-ibu, Kita Jadikan Ini Pelajaran

"Ya sebenernya apa ya, saya diminta lagi untuk menyampaikan bahwasannya kalau kita ada di Nusantara, kita tetep jangan kehilangan jati diri kita sebagai putra-putri Nusantara.

"Ini kita mewakili semua ya," jelas Om Hao.

Lebih lanjut, Om Hao mengatakan kalau wabah corona ini adalah sebuah pengingat bagi manusia.

"Bahwasannya memang kita ada beberapa hal yang harus diingatkan dalam artian bahwasannya kematian itu dekat dengan kita pertama, kalau kita melihat dari apa yang terjadi hari ini, ini saya tambahin lagi ya.

Baca Juga: Khawatir Setengah Mati Bakal Ketularan Virus Corona, Satu Keluarga Ini Pilih Tinggalkan Rumahnya yang Nyaman dan Pindah ke Hutan Belantara

"Lalu yang kedua, entah itu pangkat, jabatan, uang, itu sementara, suatu ketika bisa diminta oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Dan yang ketiga memang sesibuk apapun kita juga harus dekat dengan keluarga," beber Om Hao.

(Yosa Shinta Dewi)

Artikel ini telah tayang di Nkita.ID dengan judul Tak Bermaksud Mendahului Takdir, Om Hao Sampaikan Peringatan Keras dari Leluhur di Saat Masyarakat Kalut Hadapi Wabah Corona, Ada Apa?

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber nakita