Sosok.ID - Peristiwa pandemi yang sedang dilawan oleh banyak negara di dunia kini berimbas pada banyak orang.
Tanpa terkecuali oleh pencari kerja di negara tetangga atau yang sering disebut sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Namun apa yang didapat mereka pun kini harus pulang ke Indonesia tanpa membawa satu barang pun.
Sejumlah TKI yang terdiri dari wanita berbagai usia kerja ini hanya pulang dengan pakaian yang menempel di badan mereka saja.
Tak hanya itu, beberapa TKI membawa serta sang anak kembali ke Indonesia.
Rencana untuk meraih kesuksesan dengan mendapatkan penghasilan berlimpah sebagai pekerja migran pun sirna lantaran pandemi virus corona.
Hal itu membuat keprihatinan yang mendalam dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumatera Utara, Nurlela.
Rasa keprihatinan yang mendalam ia sampaikan TKI yang kembali ke Indonesia setelah mendarat di Lanud Soewondo, Medan.
Nasib malang yang dialami oleh puluhan TKI tersebut pun jadi perhatian pemerintah termasuk dengan dinas-dinas yang terkait.
Diketahui sebanyak 77 perempuan ditambah tiga anak-anak dipulangkan dari perantauannya di negeri tetangga, Malaysia beberapa waktu lalu.
Para tenaga migran itu harus menerima nasib apes setelah tidak membawa harta benda satupun selain baju yang mereka kenakan saat dipulangkan ke Indonesia.
“TKI yang dipulangkan ini ada 77 perempuan dan tiga anak-anak, bahkan ada yang masih bayi. Mereka pulang seadanya, hanya bawa baju di badan," ujar Nurlela, yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).
Oleh sebab itu, Dinas PPPA langsung bergerak dengan memberikan bantuan seperti pakaian dan makanan serta beberapa sanitasi dan keperluan bayi termasuk susu.
"Jadi, kita berikan bantuan sandang, pangan, produk kewanitaan dan sanitasi, keperluan nutrisi bayi seperti susu dan lainnya,” ucapnya.
Tak hanya itu saja, Nurlela pun mencoba memberi semangat kepada seluruh tenaga migran yang dipulangkan tersebut saat berada di Lanud sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing.
“Tetap semangat Ibu-ibu, kita jadikan ini pelajaran berharga. Berangkat untuk bekerja ke negara tetangga harus melalui prosedur yang jelas dan resmi. Kasihani anak-anak kita yang ikut bersama kita,” pesan Nurlela.
Meski dipulangkan dari tempat mereka bekerja di Malaysia, sejumlah TKI tersebut telah melewati beberapa uji kesehatan maupun karantina supaya bisa kembali ke tanah air.
Baik saat berada di Malaysia maupun saat sampai di Indonesia, para TKI tersebut telah dilakukan karantina dan pengecekan kesehatan sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing sesuai alamat asal mereka.
Sebagai informasi, sejak Kamis (9/4/2020), sebanyak 547 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang dari Malaysia via Lanud Soewondo Medan, berangsur-angsur pulang ke kampung halamannya.
Pemulangan difasilitasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut bersama Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Medan dan TNI AU Lanud Soewonda di Apron Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan.
Pemulangan dipantau dan dikoordinir langsung Kepala BPBD Provinsi Sumut sekaligus Wakil Sekretaris Gugus Tugas Riadil Akhir Lubis, Kadis Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, Kadis Tenaga Kerja Provinsi Sumut Harianto Butar-butar, Kepala Dinas PPPA Provinsi Sumut Nurlela, dan lainnya.
“Mereka kita tampung untuk transit atau karantina sementara. Kita sudah cek kondisi semua TKI, semuanya sehat. Dari Malaysia mereka sudah diperiksa dan membawa surat tanda sehat. Masuk di Bandara Kualanamu juga dilakukan pemeriksaan lagi melalui KKP, begitu pula saat di karantina, diperiksa lagi oleh Dinkes Sumut,” kata Riadil dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/4/2020). (*)