Diteror Tetangga Gegara Istrinya Positif Corona, Suami di Lampung Ancam Bakar Rumah Sendiri Lantaran Dilarang Kemana-mana: Covid-19 Bukan Aib!

Sabtu, 04 April 2020 | 09:35
Tangkapan Layar Tribun Video

(Ilustrasi rumah terbakar.) Diteror Tetangga Gegara Istrinya Positif Corona, Suami di Lampung Ancam Bakar Rumah Sendiri Lantaran Dilarang Kemana-mana: Covid-19 Bukan Aib!

Sosok.ID - Anggapan bahwa terjangkit virus corona adalah aib menjadi dampak sosial yang tidak bisa dipungkiri.

Stigma tersebut membuat orang-orang terdekat pasien positif, mulai dari pasangan hingga keluarga dikucilkan dan dipandang sebagai pembawa aib oleh warga setempat.

Salah satu keluarga pasien positif di Bandar Lampung bahkan mengancam hendak membakar rumahnya sendiri lantaran diteror oleh para tetangga.

Cerita mengenaskan ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana.

Baca Juga: Demen Makan Kembang Kantil dan Lakukan Ritual Klenik, Artis yang Bebas Bui Berkat Virus Corona Ini Ngaku Tobat, Janji Bakal Berhenti dari Kegiatan 'Perdukunan'

“Kejadian, istri salah satu pasien positif, mungkin ada tetangga yang tahu suaminya positif, lalu keluarganya diteror,” kata Reihana melalui pesan WhatsApp, Kamis (2/4/2020).

Teror yang diterima keluarga pasien positif corona itu antara lain, dilarang keluar rumah meski itu membeli kebutuhan hidup saat isolasi mandiri, hingga dikucilkan.

Saking kesalnya menerima perlakuan dari tetangga, keluarga pasien positif corona ini pun marah.

“Katanya, kenapa kamu orang larang saya keluar, nanti saya bakar sekalian rumah ini,” kata Reihana menirukan istri pasien positif corona tersebut.

Baca Juga: Keputusan Jokowi soal Mudik Lebaran Terlalu Ambigu dan Tidak Tegas, Luhut Sebut Diizinkan tapi Jangan Dilakukan: Nanti Bawa Penyakit

Kebijakan tidak buka data pribadi pasien positif corona

Menurut Reihana, berkaca dari peristiwa tersebut, pihaknya sangat berhati-hati untuk tidak mengungkap data pribadi, by name by address pasien positif corona.

Pun begitu dengan orang-orang yang di-tracing.

“Itu peristiwa yang benar-benar terjadi di lapangan. Jadi, kami berhati-hati mengeluarkan data by name by address, bukan karena kami mau meng-keep nama pasien tersebut. Covid-19 bukan aib, masih bisa disembuhkan,” kata Reihana.

Baca Juga: Tak Cuma Jabatannya yang Dicopot Paska Gelar Pernikahan, Mantan Kapolsek Kembangan Dinilai Juga Langgar Aturan Kapolri Gegara Gaya Hidupnya

Begitu juga dengan pemakaman pasien positif yang meninggal dunia. Reihana mengatakan, ada ketakutan di masyarakat akibat kurangnya edukasi dan pemahaman.

Diketahui, pemakanan pasien positif 02 Lampung sempat ditolak warga di dua lokasi sebelum akhirnya dimakamkan di lahan milik Pemprov Lampung, Selasa (31/3/2020).

Akibat penolakan tersebut, jenazah baru bisa dikebumikan dua hari setelah meninggal dunia pada Senin (30/3/2020) pukul 00.30 WIB.

Baca Juga: Ratusan Orang Hadiri Resepsi Pernikahannya di Tengah Wabah Corona, Mantan Kapolsek Kembangan Dimutasi, Tamu Undangan Bingung: Kenapa Baru Ramai Sekarang?

SOP pemulasaran jenazah pasien positif Covid-19

Menurut Reihana, pemulasaran jenazah pasien positif Covid-19 sudah memiliki SOP sendiri.

Pertama, setelah jenazah dimandikan, jenazah disemprot cairan disinfektan.

Penyemprotan cairan disinfektan ini kemudian diulangi setelah jenazah dikafankan.

Baca Juga: Masturbasi Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh dan Seks Bagus Untuk Kesehatan, Begini Kata Ahli!

“Jika mau dikafankan lagi dua lapis, disemprot lagi dengan cairan disinfektan,” kata Reihana.

Lalu jenazah dimasukkan ke dalam kantung plastik dan ditutup rapat.

Setelah itu disemprot lagi dengan cairan disinfektan.

Baca Juga: Sandang Status ODP, Wanita Hamil di Kupang Alami Kejang-kejang Sesaat Sebelum Melahirkan Hingga Akhirnya Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya!

“Baru dimasukkan ke dalam peti. Petinya juga disemprot dengan disinfektan lalu disegel, tidak boleh dibuka lagi. Insya Allah, sudah aman,” kata Reihana. (Tri Purna Jaya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Keluarga Pasien Positif Corona Diteror Tetangga: Saking Kesalnya Ancam Bakar Rumah Sendiri"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya